Sukses

Viral Video Pengendara Mobil Berstiker TNI Hajar Remaja di Tol Jagorawi

Saat itu, tak ada kejadian apapun. Namun, setelah membayar di pintu tol, mobil Captiva tersebut mendadak mengadang mobil sedan yang dikendarainya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja babak belur diduga dihajar seorang pengendara mobil di Tol Jagorawi arah Jakarta. Penyebabnya disinyalir karena cekcok jalan raya antarpengemudi.

Pemuda tersebut berinisial R. Disebut-sebut baru saja lulus sekolah menengah pertama atau SMP. Dari tayangan yang viral di media sosial, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 22 Agustus 2018, sekitar pukul 10.00 WIB.

"Kesal Rem mendadadak, Pria ini Cekik Perempuan, dan Pukul anak baru lulus SMP Hingga Berdarah," tulis akun jakarta_terkini dalam akun instagramnya.

Dalam keterangan video itu, disebutkan bahwa kondisi jalanan saat itu cukup padat. "Saya melakukan rem sedikit mendadak karena mobil di depan saya juga ngerem mendadak. Persis di belakang mobil saya ada mobil Captiva hitam dengan pelat B 1207 TGZ," dikutip Liputan6.com dalam keterangan media sosial tersebut.

Saat itu, tak ada kejadian apapun. Namun, setelah membayar di pintu tol, mobil Captiva tersebut mendadak mengadang mobil sedan yang dikendarainya.

"Saya tidak tahu dia emosi atau bagaimana, setelah bayar tol mobil tersebut mem-block mobil saya dengan menghalangi dari jalur tengah. Saya di jalur paling kanan. Tindakan ini hampir menyebabkan saya ditabrak mobil di belakang saya," katanya.

Setelah itu, sopir mobil Captiva hitam tersebut turun dari mobil. Badannya besar dan tegap.

"Sopir Captiva tersebut langsung turun dari mobil dan saya buka jendela. Spontan dia mencekik leher saya dan adik saya yang baru lulus dari bangku SMP yang turun dari pintu belakang dan saat itu juga oknum tersebut memukul adik saya tepat di mukanya," ucapnya.

Atas kejadian itu, korban mengalami luka-luka di bagian hidungnya hingga mengeluarkan darah. Dalam tayangan video tersebut tampak stiker TNI yang dipasang di pojok kanan bawah plat mobil.

Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya AKBP Slamet Widodo mengatakan, pihaknya belum menerima laporan dugaan pemukulan yang dilakukan pengemudi Captiva tersebut.

"Ceritanya yang jelas belum tahu, belum laporan. Belum tahu juga karena dia yang memviralkan sendiri," katanya saat dihubungi merdeka.com, Kamis (23/8/2018).

Terkait pelat nomor kendaraan yang ditempel stiker TNI, Slamet mengatakan bahwa pelat tersebut pelat umum.

"Bukan, kalau itu bukan pelat TNI. Itu pelat nomor umum," ujarnya.

Meski demikian, kepolisian sudah kantongi identitas pengendara Captiva tersebut.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

2 dari 2 halaman

Respons Mabes TNI

Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah menegaskan, kasus dugaan pemukulan yang dilakukan pengendara Chevrolet Captiva di Jagorawi tidak ada sangkut pautnya dengan institusi TNI.

"Kami sudah telusuri ternyata mobil sipil, pelatnya sipil. Kemudian, pemiliknya juga orang sipil alias bukan anggota TNI," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (23/8/2018).

Karenanya, lanjut, Sabrar yang berwenang memberikan pernyataan terkait kasus tersebut ialah pihak kepolisian.

"Jadi silakan saja ditanyakan sama polisi. Pak gimana itu pak. Katanya orang sipil. Soalnya nggak mungkin orang sipil kita yang tanya-tanya. Nanti salah lagi," ungkap dia.

Sabrar mengatakan, pihaknya sebatas mengklarifikasi pemberitaan yang beredar di media sosial. Ia mengimbau masyarakat lebih bijak dalam menyebarkan informasi.

"Begini mas tolong dipahami. Bersticker TNI belum tentu TNI. Jadi tolong jangan membuat persepsi bahwa yang menggunakan stiker TNI adalah oknum TNI. Belum tentu," jelas Sabrar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: