Sukses

Akhirnya Sandiaga Meninggalkan Anies di Balai Kota

Sandiaga berharap posisinya sebagai Wagub DKI segera digantikan dengan orang yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta - DPRD DKI Jakarta punya acara yang tak biasa pada Senin siang, 27 Agustus 2018. Beda dari rapat biasanya, siang itu DPRD DKI menghelat rapat paripurna dalam rangka membahas nasib Sandiaga Uno yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus mengatakan, dalam rapat tersebut, akan ada permintaan persetujuan kepada dewan terkait pengajuan permohonan Sandiaga Uno untuk berhenti.

"Apakah dapat disetujui? Setuju. Ya sudah kelar, gitu saja. (Paripurna) Cuma lima menit saja," ujar Bestari.

Dia berharap Sandiaga Uno selaku pihak yang ingin mengundurkan diri dapat hadir dalam rapat tersebut, meski yang bersangkutan tidak wajib untuk hadir. Menurut Bestari, tidak ada sanksi yang akan diberikan jika bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 itu berhalangan hadir.

"Ya enggak (ada sanksi) juga, sanksi apa orang sudah mundur. (Paripurna) tetap berlangsung," kata Bestari.

Sandiaga sendiri ternyata lebih memilih untuk hadir. Tiga di gedung DPRD DKI Jakarta, Sandiaga yang mengenakan jas hitam langsung duduk untuk mengikuti rapat paripurna.

Rapat sendiri digelar pukul 14.50 WIB dan dipimpin oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Parsetio Edi Marsudi bersama Wakil Ketua M Taufik, Ferial Sofiyan, Triwisaksana, dan Abraham Lunggana atau Lulung.

Prasetio menyatakan, surat pengunduran diri tersebut ditandatangani Sandiaga pada 9 Agustus 2018. Berdasarkan rapat Badan Musyawarah (Bamus) telah menetapkan jadwal rapat paripurna DPRD DKI digelar pada Senin, 27 Agustus 2018.

"Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno akan membacakan surat berhenti dari wagub periode 2017-2022. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kami persilakan," kata Prasetio.

Sandiaga lantas beranjak dari tempat duduknya dan membacakan surat di depan anggota DPRD dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Surat itu berupa pengunduran diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Sesuai Pasal 78 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka dengan ini saya Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta," kata Sandiaga di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (27/8/2018).

Sandiaga juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada warga Jakarta yang telah memberikan kepercayaannya bersama Anies Baswedan memenangkan perhelatan Pilkada DKI 2017 dan dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur pada 16 Oktober 2017.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 3 halaman

Kenapa Tidak Memilih Cuti?

Tak hanya itu, dia menyebut berdasarkan perkembangan harapan sosial ekonomi dan politik masyarakat di tingkat nasional, dia mendapatkan kepercayaan dari partai koalisi sebagai calon wakil presiden. Dan, berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

"Untuk menjalankan maksud tersebut, dengan tidak menunda tugas-tugas wewenang dan kedinasan selaku Wakil Gubernur DKI Jakarta, saya berinisiatif mengajukan surat pengunduran diri sebagai Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Masa Bakti 2017-2022. Yang telah saya tandatangani pada tanggal 9 Agustus 2018 kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk diproses sesuai ketentuan yang berlaku. Dan telah disampaikan kepada Bapak Joko Widodo Presiden RI dengan tembusan Menteri Dalam Negeri RI," papar Sandiaga Uno.

Pada bagian lain pidatonya, Sandiaga mengatakan sebenarnya selama pelaksanaan kampanye pemilu dia dapat saja mengajukan cuti. Namun, dengan mempertimbangkan beberapa hal, salah satunya beratnya tugas seorang wagub, akhirnya Sandiaga memilih mengundurkan diri.

"Menghindari risiko politisasi jabatan, menjauhkan dari mudharat pejabat yang mengintervensi dan menyalahgunakan birokrasi, anggaran, dan fasilitas, maka saya memilih ikhlas berkorban untuk tidak mengambil cuti, dan mendahulukan kepentingan warga Jakarta juga aspirasi rakyat Indonesia di atas kepentingan diri ataupun golongan," ujar Sandiaga.

Tak hanya itu, Sandiaga menyatakan berhenti secara resmi sebagai Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Masa Bakti 2017-2022, didasari atas komitmen dan tanggung jawab.

"Ini memberikan ruang dan kepastian kepada Wakil Gubernur yang nanti akan menggantikan saya, agar dapat bekerja maksimal bersama Gubernur, ketika saya juga memperjuangkan aspirasi rakyat sebagai calon Wakil Presiden bersama Bapak Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden RI Periode 2019-2024," ungkap Sandiaga Uno.

3 dari 3 halaman

Meninggalkan Anies Usai Salat

Usai pembacaan pidato pengunduruan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno sempat membacakan pantun terakhirnya. Hal itu langsung disambut tepuk tangan dari para undangan yang datang.

"Naik kereta dari Stasiun Kalibata, pergi wisata kuliner ke Kota Tua, Semangat terus pegawai Balaikota, Demi memajukan ekonomi Jakarta," kata Sandiaga.

Selanjutnya pantun kedua Sandiaga:

"Kalau bersilahturahmi jangan sungkan, sebagai wujud budaya kekeluargaan. Terima kasih banyak saya ucapkan, salah dan khilaf mohon dimaafkan."

Sebelumnya ketika 10 bulan memimpin Ibu Kota bersama Anies, Sandiaga seringkali menempelkan pantun-pantun diakhir pidatonya.

Tak hanya itu, Sandiaga sempat menyampaikan permintaan maaf kepada warga Ibu Kota dan para anggota dewan.

"Apabila terdapat tutur kata, sikap dan perbuatan selama menjabat sebagai Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang tidak berkenan di hati. Mohon agar selalu dapat saling ikhlas memafkan dan mendoakan, demi kebaikan Ibu Kota Jakarta, dan kemaslahatan Bangsa Indonesia," jelas Sandiaga.

Usai Sandiaga membacakan surat pengunduran diri sebagai wagub DKI Jakarta, Ketua DPRD DKI Jakarta langsung menyetujui dengan ketukan palu. Usailah perhelatan di gedung DPRD DKI Jakarta.

Namun, bagi Sandiaga masih ada agenda lainnya. Dia mengaku usai sidang pengunduran diri melaksanakan salat Ashar bersama dengan Gubernur DKI Jakarta yang menjadi momentum terakhirnya bersama Gubernur Anies Baswedan di Balaikota Jakarta.

"Ngingetin kita waktu tahun 2017, pas tanggal 16 Oktober setelah pelantikan, kita (saya dan Anies) juga Salat Isya bersama tapi di kamar saya, di atas di lantai dua, di ruangan saya," ujar Sandi di Balaikota Jakarta.

Sandiaga juga merasa memberatkan kerja Pemprov DKI Jakarta bila tidak mengundurkan diri dari posisi wagub kala mengikuti ajang Pilpres 2019. Kendati demikian, ia berharap posisinya sebagai wagub segera digantikan dengan orang yang tepat. Sehingga bangku DKI 2 tidak terlalu lama kosong.

"Tadi Pak Anies bilang kita naik pesawat dengan dua mesin tapi satu mesinnya mati. Jadi ya mudah-mudahan proses pergantiannya bisa segera dilakukan, dan kinerja pemprov dipastikan akan lebih baik ke depan," kata Sandiaga Uno.

Dengan begitu berakhirlah kebersamaan Anies dan Sandiaga di Balaikota. Putusan Sandiaga untuk mengikuti ajang Pilpres 2019 membuat Anies kini sendirian, sampai penggantinya tiba.