Liputan6.com, Jakarta - Polri berduka atas meninggalnya Ipda Anumerta Dodon Kusgianto yang menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Dodon meninggal setelah sempat dirawat intensif di rumah sakit.
Kabar duka tersebut dibenarkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Dia menuturkan, almarhum Dodon mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 09.00 WIB tadi.
Baca Juga
"Pukul 10.30 WIB sudah diantarkan ke rumah duka di Cirebon," ujar Dedi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
Advertisement
Dodon meninggal setelah dirawat intensif bersama satu rekannya Aiptu Widi Harjana di RS Mitra Plumbon, Cirebon. Berdasarkan informasi, almarhum mengalami luka tembak di bagian dada dan rahang.
Dodon dan Widi yang merupakan anggota patroli jalan raya (PJR) Ditlantas Polda Jawa Barat saat itu tengah berpatroli di Tol Cipali 223-400, Jumat, 24 Agustus 2018 malam. Saat berada di KM 224, dia ditembak oleh tiga OTK yang duduk di pinggir tol.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini
Diduga Jaringan JAD
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto sebelumnya menduga, pelaku penembakan memiliki keterkaitan dengan kelompok teroris Jamaah Anshor Daulah (JAD).
"Saya belum bisa memastikan. Tapi kemungkinan besar itu kelompok JAD. Karena orangtua yang bersangkutan ini pernah ditangani Densus, kelompok JAD di Cirebon," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 27 Agustus 2018.
Hanya saja Setyo tak mengungkapkan lebih detail peran orangtua diduga pelaku penembakan tersebut dalam kasus terorisme. Terlebih lagi, JAD di Cirebon terbilang paling eksis.
"JAD banyak sih kegiatan itu. Cirebon itu cukup signifikan kalau masalah ini. Inget waktu salat Jumat dibom di Polresta," katanya.
Polisi masih mengejar tiga pelaku penembakan polantas tersebut. Setyo menduga pelaku terluka setelah sempat mendapat tembakan balasan dari Ipda Anumerta Dodon. Namun mereka berhasil melarikan diri.
Dia juga mengonfirmasi kemungkinan besar pelaku sempat berobat di salah satu rumah sakit di Slawi, Tegal, Jawa Tengah.
"Kemungkinan betul (tertembak). Sebab sempat ada yang melihat dan mau berobat di Rumah sakit di Slawi kan. Mohon dukungannya semoga terungkap," ucap Setyo.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement