Sukses

Golkar Siap Diaudit soal Aliran Duit Korupsi PLTU Riau ke Munaslub

Sebelumnya, duit Rp 2 miliar dari korupsi proyek PLTU Riau-1 disebut pengacara tersangka Eni Maulani Saragih mengalir ke Munaslub Partai Golkar.

Liputan6.com, Jakarta - Golkar menyatakan siap diaudit soal dugaan aliran dana korupsi PLTU Riau-1 ke Munaslub Golkar 2017. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan tidak ada duit yang masuk ke partai lantaran sumber dana berasal dari iuran anggota.

"Pastilah kalau itu. Orang mengecek apakah ada atau tidaknya. Namanya munaslub itu sumber anggaran kita berdasarkan AD/ART yang mengatur itu ya dari iuran anggota itu," ujar Lodewijk di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (28/8/2018).

Namun, dia berjanji bakal menelusuri apakah ada kader Partai Golkar yang memang bermain atau tidak. "Manakala ada oknum yang bermain itu kita mau ngecek apakah ada oknum itu," imbuh Lodewijk.

Dia mengatakan pihaknya juga akan menunggu hasil penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia berjanji mempelajari temuan komisi antirasuah itu. 

"KPK kan sedang bekerja, kalau temuan-temuan mereka pasti diberikan kepada kita ya tentunya akan diberikan kepada kita," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Aliran Dana

Sebelumnya, duit Rp 2 miliar dari korupsi proyek PLTU Riau-1 disebut-sebut mengalir ke Munaslub Partai Golkar. Informasi tersebut diungkap oleh tersangka korupsi PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih.

Dugaan aliran uang suap PLTU Riau-1 untuk Munaslub Golkar pertama kali disampaikan pengacara Eni Saragih, Fadli Nasution. Dia menyebut adanya aliran dana suap Proyek PLTU Riau 1 yang diberikan kliennya untuk membiayai Munaslub Golkar 2017.

Dalam Munaslub Golkar 2017 itu, Eni ditugaskan menjadi bendahara penyelenggara. Eni adalah tersangka kasus penandatanganan kerja sama pembangunan PLTU Riau 1.

Reporter: Ahda Bayhaqi