Sukses

Islamic Center Hong Kong Jadi Tempat TKI Melepas Rindu

Perkumpulan TKI muslim di Hong Kong bernama Halaqah Sabtu.

Liputan6.com, Hong Kong - Sebagai negara dengan mayoritas penduduk nonmuslim, di Hong Kong tentu sangat sulit menemukan makanan halal atau tempat ibadah. Setidaknya hal inilah yang dirasakan sebagian besar wisatawan muslim saat berkunjung ke sana.

Namun, kini wisatawan muslim tak perlu khawatir. Berlokasi di Wan Chai, Hong Kong, berdiri sebuah masjid berasitektur minimalis, Masjid Ammar and Osman Ramju Sadick Islamic Center. Bangunan berlantai lima ini juga dilengkapi dengan kantin bersertifikat halal.

Saat memasuki area kantin, suasana khas Tanah Air tiba-tiba terasa. Bahasa Kantonis hingga Inggris bahkan tertutup dengan bahasa Jawa. Ya, rupanya ada sekumpulan ibu-ibu berpakaian syar'i asal Indonesia sedang santap siang.

Bukan wisatawan, mereka adalah Tenaga Kerja Indonesia, atau TKI yang sudah bertahun-tahun menetap di Hong Kong. Setiap minggu, mereka memang mengadakan perkumpulan bersama TKI muslim di Hong Kong bernama Halaqah Sabtu.

"Kita dari berbagai provinsi di Indonesia. Selama di Hong Kong setiap minggunya kita kan dikasih libur satu kali dalam satu minggu, yaitu Sabtu. Jadi setiap Sabtu di masjid sini mengadakan pertemuan," ujar Ibu Wanti asal Purworejo, Jawa Tengah kepada Liputan6.com, beberapa waktu lalu.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

Saksikan video menarik berikut:

2 dari 3 halaman

Kajian hingga Keterampilan

Dalam satu hari tersebut, mereka melakukan berbagai aktivitas positif. Dimulai dari kajian Islam yang diisi oleh ustaz, hingga kegiatan yang mengasah keterampilan.

"Mulai pagi pukul 11.00. Dari zuhur sampai asar ada ustaz lain. Jadi ada dua ustaz. Kegiatan kami dari belajar iqra, belajar ngaji, tajwid, terus tadarus, ada salawatan terus juga keterampilan. Keterampilan itu meliputi menjahit," ucap Ibu Dwi asal Blitar, Jawa Timur.

3 dari 3 halaman

Pengobat Rindu

Selain menambah ilmu di bidang agama, perkumpulan tersebut juga menjadi pengobat rindu. Ya, bercengkerama bersama sahabat serumpun di negeri orang merupakan hal sangat berharga. Apalagi, hanya setahun sekali mereka diperbolehkan pulang.