Sukses

Golkar Tegaskan Biaya Munaslub 2017 Pakai Uang Kas Partai

Petinggi Golkar mengaku partai memiliki uang kas yang cukup untuk acara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan biaya penyelenggaran munaslub pada 2017 tidak menggunakan dana hasil korupsi seperti pengakuan tersangka kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 Eni Maulani Saragih. Ace mengatakan, biaya munaslub murni dari internal Partai Golkar.

"Saya tegaskan dalam pembiayaan Munaslub 2017 lalu tidak ada uang yang aneh-aneh. Semua dibiayai dari iuran anggota dari anggota Fraksi Golkar yang berikan sumbangan penyelenggaraan munaslub," kata Ace di Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Dia menuturkan, Golkar memiliki uang kas yang cukup untuk acara tersebut. Golkar tidak pernah menggunakan dana hasil suap yang diperoleh Eni untuk penyelenggaraan Munaslub 2017.

"Kita harus tahu bahwa penyelenggaraan itu dibagi dua, ada SC (Steering Committee) dan OC (Organizing Committee). Kalau dalam pemberitaan dibilang uang suap itu dipergunakan SC untuk penginapan dan konsumsi itu salah besar. Itu kan adanya di OC bukan di SC," tutur Ace.

Menurut dia, apa yang dikatakan Eni adalah pernyataan sepihak yang tidak memiliki dasar dan bukti apapun. Hal ini sudah dikonfirmasi kepada panitia munaslub.

"Kami telah konfirmasi kepada Ketua OC Munaslub (Golkar), Pak Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Pak Ibnu Munzir sebagai Ketua SC, bahwa keduanya tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun dari Eni," Ace menjelaskan.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Komitmen Antikorupsi

Ace menegaskan partai dipimpin Ketua Umum Airlangga Hartarto ini berkomitmen terhadap gerakan anti korupsi melalui tagline "Golkar Bersih". Pembiayaan setiap kegiatan organisasi Golkar juga selalu memakai dana dari sumber yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan.

Lebih lanjut, tindakan Eni tersebut juga tidak ada kaitannya dengan Golkar. Saat ini posisi Eni sudah dicopot dari Golkar.

"Posisi Bu Eni sudah dinonaktifkan sebagai pengurus, kita tunggu saja prosesnya. Sejauh ini kami berupaya untuk memilah persoalan itu, karena itu sebenarnya tindakan yang dilakukan Bu Eni secara pribadi bukan institusi partai. Karena kalau bertindak dalam institusi partai, harusnya masuk ke rekening partai, tapi ini kan tidak, makanya saya pastikan tidak benar. Apa lagi misalnya yang dilakukannya mengaku-ngaku atas nama partai padahal tidak, ini kan mengecewakan,” pungkas Ace.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra