Sukses

Jokowi Lepas Kontingen Garuda Jadi Pasukan Perdamaian Dunia

Sebanyak 850 prajurit akan diberangkatkan menjalankan misi perdamaian di Kongo dan Lebanon.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melepas Satgas Rapidly Deployable Battalion (RDB) Kontingen Garuda atau Pasukan Perdamaian Dunia di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (31/8/2018). Sebanyak 850 prajurit akan diberangkatkan menjalankan misi perdamaian di Kongo dan Lebanon.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan Kontingen Garuda yang diberangkatkan ke daerah konflik merupakan wujud kontribusi Indonesia dalam rangka menjaga perdamaian dunia.

"Indonesia berbangga bukan hanya bangga karena prestasi atlet kita di Asian Games, tapi Indonesia juga bangga akan melepas kontingen garuda untuk misi perdamaian, bangga untuk misi perdamaian di republik demokratik Kongo dan Lebanon," kata Jokowi.

Pada kesempatan ini, Jokowi juga menceritakan sejarah Kontingen Garuda dalam rangka menjaga perdamaian dunia. Ia menuturkan bahwa kontingen Garuda pertama kali ditugaskan pada 1957 silam. 

"Saat ini Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar jajaran pengirim pasukan perdamaian PBB, dengan keberangkatan hari ini maka pasukan Indonesia yang bertugas hari ini adalah 3.552 personel, artinya kita telah mencapai 88,3 persen dari target 4.000 personel yang kita canangkan," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, kontribusi Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia sudah tidak terbantahkan. Apalagi saat ini Indonesia terpilih sebagai anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Parsatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Terbukti dari kepercayaan internasional terhadap Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, untuk mendorong proses perdamaian di Myanmar dan Afghanistan," ungkap Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Pesan Jokowi

Untuk itu, Jokowi berpesan kepada seluruh prajurit Kontingen Garuda agar menjaga nama baik bangsa, mematuhi hukum daerah tempat bertugas, dan mengukuti prosedur kegiatan misi yang berlaku. Selain itu, para pasukan juga diminta menghormati budaya setempat, disiplin, profesional, dedikasi, dan memiliki jiwa loyalitas.

"Nama baik bangsa Indonesia berada di diri saudara-saudara semua. Langkah saudara, nafas saudara, tindak tanduk saudara adalah Indonesia. Senyum saudara, kehangatan saudara, ketegasan saudara adalah Indonesia," Jokowi memungkas.