Sukses

Willem Burung : Bahasa di Papua Bisa Punah Bila...

Dalam riset disertasi doktoralnya di Universitas Oxford pada tahun 2017, terungkap salah satu bahasa yang bisa saja punah ialah bahasa Wano.

Liputan6.com, Jakarta - Anda tidak pernah menyangka bahwa beberapa bahasa daerah di Indonesia terancam mengalami kepunahan. Namun itulah kenyataan yang didapat dari hasil riset seorang Putra Papua yang telah meraih gelar Doktor dari Universitas Oxford, Papua, Dr. Willem Burung.

Dalam riset disertasi doktoralnya di Universitas Oxford pada tahun 2017, terungkap salah satu bahasa yang bisa saja punah ialah bahasa Wano.

"Wano adalah sebuah bahasa di Papua yang digunakan oleh sekitar 7000 orang penutur asli (native speakers), yang tinggal di daerah sekitar Puncak Jaya, puncak gunung tertinggi di Indonesia," jelas Willem Burung dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/8/2018).

Ia menjelaskan, bahasa ini berada di ujung tanduk alias hampir punah karena beberapa faktor.

Pertama, karena tidak lagi digunakan dalam komunikasi, baik melalui sikap berbahasa, pilihan berbahasa, atau punahnya penutur jati/native speakers.

Kedua, karena kebijakan berbahasa (language policy). Ini bisa melalui pemusnahan bahasa, dominasi bahasa lain, maupun pembatasan ranah pemakaian.

Ketiga, karena bencana alam, seperti tsunami, gempa, longsor, wabah penyakit, atau wabah kelaparan dan pemusnahan etnis.

"Kita mungkin sulit membayangkan kalau bahasa yang kita pakai akan punah, tapi pada kenyataanya, sebuah bahasa dapat saja mengalami kepunahan. Punahnya suatu bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor-faktor tersebut," ujar dia.

Sementara itu, Presiden Oxford Society of Indonesia Rio Haminoto mengatakan, berharap riset yang dilakukan oleh Dr. Willem Burung dapat dijadikan referensi untuk lebih melestarikan dan menjaga budaya warisan bangsa dari kepunahan.

"Riset seperti yang telah dilakukan oleh Dr. Willem Burung tentunya sangat berharga dalam melestarikan kekayaan bahasa yang dimiliki bangsa kita ini," imbuh Rio Haminoto.

 

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

2 dari 2 halaman

Bahasa Gaul Rusak Bahasa Indonesia

Willem mengatakan, Bahasa Indonesia saat ini sangat berkembang. Menurut dia, bahasa Indonesia tidak sekedar menjadi bahasa formal nan-baku, namun juga sebagai bahasa sehari-hari yang gaul dan kekinian.

"Kreativitas generasi penggunaan bahasa gaul saat ini adalah bahasa yang lebih intim dan lebih dekat, dan itu perlu dipahami. Karena saya tidak yakin bahasa gaul akan merusak bahasa sekarang, karena saya juga kalau dengan anak muda juga pakai bahasa gaul agar lebih dekat," Willem menandaskan.