Sukses

Erick Thohir Diyakini Mampu Lobi FIFA, Selamatkan Sepak Bola Indonesia dari Sanksi

Ketum PSSI Erick Thohir kembali terbang ke Eropa bertemu FIFA untuk menegosiasi agar sepak bola Indonesia tidak dijatuhi sanksi.

Liputan6.com, Jakarta - Komitmen Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir membangun sinergi dengan FIFA diyakini dapat menghindari Indonesia dari sanksi. Apalagi kepemimpinan Erick Thohir sudah teruji dengan rekam jejak yang mumpuni.

Pengamat Sepak Bola Anton Sanjoyo meyakini kompetensi kepemimpinan Erick Thohir di PSSI dapat menyelamatkan sepakbola tanah air dari sanksi FIFA. Menurut dia, dengan kerja keras yang terus ditunjukkan, Erick Thohir mampu membawa kabar gembira bagi masyarakat Indonesia.

Dia mengungkapkan Erick Thohir miliki rekam jejak yang tidak sembarang di dunia olahraga. Dia telah lama menjadi bagian kepengurusan International Olympic Committee (IOC). Erick Thohir juga mantan Presiden Klub Inter Milan.

“Erick Thohir sendiri dia member IOC, dia juga pernah berkecimpung di liga Eropa Italia kewarganegaraan yang sama dengan Gianni Infantino (Presiden FIFA), harusnya sih bisa cukup lancar,” ujar Anton dalam keterangan tertulis, Selasa (4/4/2023).

Atas dasar itulah, dia percaya komunikasi baik yang konsisten dibangun Erick Thohir bakal membuahkan dampak positif besar. Terutama membawa sepak bola Indonesia bangkit pasca-batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Lebih lanjut, dia optimistis bahwa Indonesia tidak akan disanksi berat FIFA. Sebab, titik kesalahan tidak seutuhnya ada pada Indonesia. FIFA hanya menjalan peraturan sebagai induk sepak bola dunia.

“Saya tidak yakin juga FIFA akan memberikan sanksi yang sangat berat kepada Indonesia. Karena kesalahan bukan pada pemerintah, bukan juga kesalahan PSSI,” terang Anton.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Kembali Bertemu FIFA, Bawa Peta Garuda Mendunia

Sementara itu, Ketum PSSI, Erick Thohir kembali melakukan negosiasi bersama federasi tertinggi sepak bola dunia FIFA. Hal ini dilakukan Erick Thohir sebagai upaya penyelamatan sepakbola Indonesia.

Kini orang nomor satu di PSSI ini terbang ke Eropa menemui FIFA dengan berbekal blue print atau cetak biru transformasi dunia sepak bola Indonesia yang diberi judul ‘Garuda Mendunia’.

“Saya berangkat ke Eropa untuk negosiasi. Kami akan bicara ke FIFA. Garuda Mendunia, ini peta birunya,” ujar Erick Thohir seperti dikutip dari postingan di akun Instagram @erickthohir.

Seperti diketahui, dunia sepak bola Indonesia tengah berada di masa krisis dengan adanya ancaman dari FIFA. Sebelumnya, FIFA melayangkan surat kepada Indonesia terkait penghapusan status tuan rumah Piala Dunia U-20 dan tengah mempertimbangkan untuk pemberian sanksi.

Di lansir dari berbagai sumber, penghapusan status tuan rumah dan pemberian sanksi ini didasari oleh kondisi Indonesia yang saat ini tengah melakukan transformasi sepakbola pasca-tragedi Kanjuruhan Malang.

Namun banyak juga sumber yang mengatakan jika pembatalan tuan rumah terjadi karena adanya penolakan terhadap timnas Israel bermain di Indonesia pada ajang Piala Dunia U-20.

Apalagi penolakan juga disampaikan oleh dua gubernur yang sebelumnya ikut menandatangani perjanjian sebagai daerah penyelenggara Piala Dunia U-20. Erick Thohir mengatakan, FIFA melihat hal ini sebagai bentuk intervensi dari pemerintah daerah terhadap penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

Tak putus harapan, salah satu menteri andalan Presiden Jokowi ini tetap memperjuangkan agar Indonesia tidak mendapat sanksi FIFA yang memberatkan.

Apalagi jika sanksi tersebut mengucilkan Indonesia di komunitas sepak bola dunia. Dengan amunisi yang ada yakni cetak biru ‘Garuda Mendunia’, Erick Thohir berharap dapat meyakinkan FIFA untuk tidak menjatuhkan sanksi.

“Bismillah, semoga Indonesia dapat keluar dari ancaman sanksi. Saya akan bawa peta ‘Garuda Mendunia’ kepada FIFA. Semoga ada kabar baik,” ujar Erick Thohir.

Menteri BUMN ini juga mengupayakan agar Indonesia tetap bisa berlaga di pentas internasional. Salah satunya yang akan diselenggarakan pada waktu dekat ini adalah SEA Games 2023 di Kamboja.

“Yang penting kalau saya, kalau ini selamat, SEA Games,” kata Erick Thohir menandaskan.