Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono membuang pangkatnya di hadapan prajurit Kopassus dalam kegiatan Penyematan Brevet Komando di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Aksi ini direkam dan disebar di dunia maya hingga menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman itu, Mulyono tampak memanggil tiga prajurit ke atas panggung. Setelah itu, ia merangkul prajurit-prajurit tersebut.
"Ini jantungnya mau copot dia," ucap Mulyono di Cijantung, Rabu (29/8/2018) seraya mendekatkan telinga ke arah jantung prajurit di sampingnya.
Advertisement
"Anda jangan melihat saya, 'Duh bintangnya empat, perentet-perentet, di kiri empat, di kanan empat, di baret empat'," ujar Mulyono.
"Aku yakin kamu lihatnya seperti itu, iya toh?" tanyanya ke salah satu prajurit. Ia menganggap dirinya yang adalah atasan mereka ditakuti para prajurit.
Setelah itu, KSAD TNI ini melakukan hal yang tidak diduga-duga. Ia melemparkan pangkatnya ke lantai seraya berkata, "Apa ini prada (prajurit dua) ini, buang, buang."
Melihat tindak tersebut, ketiga prajurit yang berada di panggung sontak menunduk dan mengambil pangkat yang dilemparkan Mulyono ke lantai, lalu menyerahkannya kembali ke Mulyono.
Namun, pria yang menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ini tidak menggubris tindakan tersebut. Malah ia kembali merangkul ketiga prajurit sambil tersenyum dan berkata, "Mana enggak ada pangkatnya."
Aksi ini meraih tepuk tangan dari tentara-tentara yang hadir. Mulyono menyampaikan bahwa tentara tidak boleh takut dengan atasan. Memang di tentara ada pimpinan dan bawahan, tetapi tentara juga adalah tim.
"Organisasi tentara itu adalah teamwork, kerja sama. Enggak ada yang hebat itu KSAD," kata dia.
Â
Tak Boleh Takut
Tentara yang berada di lapangan bertugas mengamankan negara. Ia mencontohkan Andri, salah satu prajurit yang berada di kanannya yang berhasil menembak Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) dan mendapat tiga pucuk senjata.
"KSAD di mana? KSAD tidur. Jam 12 malam KSAD tidur, ia (Andri) yang ngendap-ngendap dapat senjata tiga pucuk. Yang hebat siapa? Andri." lanjutnya lagi.
Mulyono menegaskan bahwa tidak boleh ada rasa takut antara atasan dan bawahan. "Kamu punya masalah apa? Tanya sama saya. Saya tidak ingin tentara ada manajemen ketakutan," tegasnya.
KSAD TNI ini menyebut ada beberapa keuntungan bila tentara bertanya kepada atasannya, yaitu tentara tersebut punya keberanian dan kepedulian. Pertanyaan seorang prada bisa jadi dinikmati oleh seluruh prajurit.
"Anda tidak boleh takut dengan saya, tapi takutlah dengan tugas dan tanggung jawabmu itu," ujar Mulyono.
Ia menyebut bila tentara takut dengan atasan, maka pekerjaannya akan menjadi kucing-kucingan. "Tidak usah karena saya mau datang, dibersihkan, dibuat. Tidak ada. Itu kewajiban kalian sehari-hari," ujar Mulyono. (Melissa Ovtavianti)
Advertisement