Liputan6.com, Jakarta - Pelaku penembakan dua polisi di Tol Cipali, Jawa Barat, beberapa waktu lalu berhasil ditangkap, Senin pagi tadi. Dua orang di antaranya tewas ditembak lantaran melawan saat ditangkap.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, kedua pelaku terpaksa ditembak lantaran melawan petugas dengan senjata api jenis revolver hasil rampasan. Senpi itu pula yang digunakan menyerang polisi yang berpatroli di Tol Cipali.
Baca Juga
"Tadi pagi dilakukan penangkapan IA dan RS. Namun pada saat ditangkap keduanya melawan kemudian diberikan tindakan terukur hingga meninggal dunia," kata Setyo.
Advertisement
Kedua pelaku yang ditembak mati bernama Rajendra Sulistiyanto alias RS dan Ica Ardeboran alias IA. Dia merupakan anggota kelompok teroris JAD Cirebon dan menantu dari Ahmad Surya yang diamankan Densus 88 pada Juli 2018 lalu.
Kedua pelaku utama tersebut ditangkap di daerah Kalisalak, Margasari, Tegal, Jawa Tengah pukul 09.30 WIB tadi.
Sementara satu pelaku utama lainnya bernama Suherman alias S lebih dulu ditangkap hidup-hidup pada Minggu 2 September 2018.
Pada hari itu, polisi juga menangkap dua orang lainnya penembak polisi di Tol Cipali yakni D dan G yang berperan membantu teror ketiga penembak anggota polisi di Tol Cipali.
"Kemudian tadi siang ditangkap lagi dua orang inisial KA dan MU. Dua-duanya juga berperan membantu," kata Setyo.
Â
Barang Bukti
Pada penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa satu senpi jenis revolver, satu butir peluru, empat selongsong peluru, dua senjata tajam, dua sepeda motor, dan pakaian pelaku saat menembak petugas di Tol Cipali.
Sebelumnya, dua anggota Subdit Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jawa Barat Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana ditembak sekelompok orang saat berpatroli di KM 224 Tol Cipali pada Jumat 24 Agustus 2018 malam. Dodon meninggal dunia beberapa hari kemudian setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Pelaku merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Cirebon. Mereka diduga melakukan aksi itu sebagai bentuk balas dendam atas penangkapan yang dilakukan Densus 88 Polri terhadap keluarganya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement