Sukses

Pulang Kampung, Zohri Bergabung sebagai Relawan Gempa Lombok

PMI menyambut baik langkah Zohri tersebut. Keputusan tersebut diambil Zohri setelah rombongan PMI berkunjung ke kediaman Zohri di Dusun Karang Pangsur, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara.

Liputan6.com, Jakarta - Pelari muda Indonesia yang juga juara dunia pada Kejuaraan Atletik Dunia (IAAF) U-20, Lalu Muhammad Zohri, bergabung menjadi relawan Palang Merah Indonesia, (PMI) guna membantu korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Zohri bergabung bersama tim PMI yang sudah bertugas sebelumnya untuk memberikan dukungan di pelayanan psikososial support program (PSP) kepada warga," kata pengurus tim posko PMI, Hady Prasetya, dikutip dari Antara, Selasa (4/9/2018).

PMI menyambut baik langkah Zohri tersebut. Keputusan itu diambil Zohri setelah rombongan PMI berkunjung ke kediaman Zohri di Dusun Karang Pangsur, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara.

"Dari hasil perbincangan, Zohri ingin membantu saudaranya yang tertimpa musibah dengan cara bergabung menjadi relawan PMI," kata Hady.

Pihaknya mengapresiasi kepedulian Zohri, walaupun ia cukup sibuk membela Indonesia di berbagai kejuaraan internasional, seperti yang terdekat SEA Games. Tentunya, kata Hady, Zohri harus menjalani pelatnas.

2 dari 2 halaman

Utamakan Sekolah Rusak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau salah satu sekolah yang terdampak gempa di Lombok, NTB, yaitu SMP Negeri 6 Mataram.

Jokowi juga langsung memerintahkan agar bangunan sekolah tersebut bisa segera diperbaiki. Rencananya, perbaikan akan dimulai besok oleh PT Wika Gedung.

"Untuk konstruksinya disuntik, bangunannya yang retak diperbaiki, plafonnya yang runtuh diperbaiki. Sementara ya memang belajar (di luar kelas) seperti ini," kata Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (3/9/2018).

Menurut Jokowi, SMP 6 Mataram merupakan satu dari beberapa sekolah yang rusak akibat gempa. Sebelum diperbaiki, kata dia, bangunan sekolah tersebut akan diaudit.

"Ya ini salah satu sekolah, SMP 6 yang ada di Mataram, yang juga kita lihat meskipun sudah diaudit oleh PU bisa digunakan, tetapi karena banyak retak-retak, banyak konstruksi yang mengkhawatirkan, sehingga anak-anak takut belajar di dalam gedung," ucap Jokowi.