Liputan6.com, Jakarta - Ustaz Abdul Somad mendadak membatalkan safari dakwahnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal tersebut diungkapkan Ustaz Somad dalam akun media sosialnya, @ustadzabdulsomad.
Dalam unggahannya itu, Ustaz Abdul Somad mengaku terpaksa membatalkan agar tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
"Beban panitia yang semakin berat. Kondisi psikologis jemaah dan saya sendiri. Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi," ucap Somad, Selasa (4/9/2018).
Advertisement
Kabar itu mendapatkan tanggapan beragam. Namun mayoritas pengguna internet menyayangkan adanya ancaman berujung pembatalan ceramah ustaz kondang itu.
Sikap yang sama juga ditunjukkan para pejabat negara. Namun begitu, mereka mengusulkan solusi atas pencekalan safari dakwah Ustaz Abdul Somad tersebut. Apa saja?
Saksikan video menarik berikut ini:
1. Musyarawah
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta polemik penolakan ceramah Ustad Abdul Somad (UAS) di berbagai daerah dihentikan. Jika memang masih ada penilaian berbeda terhadap cara dakwah Abdul Somad, solusinya perlu diselesaikan dengan cara musyawarah.
Ketua Pengurus Harian PBNU Robikin Emhas mengatakan, kegiatan dakwah merupakan suatu aktivitas untuk mengajak manusia agar mengenal Tuhan dengan lebih baik.
Karena itu, hubungan secara vertikal dapat terbangun dengan benar. Kegiatan dakwah juga dijamin oleh konstitusi.
"Saya berharap, jika di masyarakat terdapat perbedaan pendapat mengenai aktivitas dakwah, selesaikan dengan musyawarah. Hindarkan penggunaan kekerasan dalam mengelola perbedaan," jelas Robikin di Surabaya, Selasa (4/9/2018).
Meski demikian, kata Robikin, seorang pendakwah juga perlu memperhatikan kaidah dan etika. Jangan sampai kegiatan dakwah itu menimbulkan permasalahan dan dapat mengancam kerukunan antar-umat beragama.
Advertisement
2. Lapor Polisi
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin menyayangkan tindak ancaman dan intimidasi yang menimpa Ustaz Abdul Somad (UAS). Ia menyarankan UAS segera melaporkan tindak ancaman dan intimidasi tersebut ke pihak berwajib.
"Mestinya tidak boleh ada pengadangan atau intimidasi atau bentuk-bentuk gangguan lain yang bisa mengancam keamanan dan keselamatan jiwa setiap penceramah agama di negara yang sangat agamis ini," kata Lukman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/9/2018).
Menurutnya, laporan UAS ke polisi sangat penting untuk bisa mengusut lebih lanjut mengenai pelaku ancaman dan intimidasi tersebut. Kata Lukman, laporan itu juga bisa membuat Ustaz Abdul Somad lebih aman.
"Kita supaya ada kejelasan dan kemudian ada tindak lanjut pengusutan, siapa sebetulnya dan kemudian ada kejelasan dan kemudian aparat hukum kita punya atas laporan itu kemudian ada tindak lanjut dalam rangka memberikan keamanan kepada beliau," ungkapnya.
3. Evaluasi
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) turut prihatin dugaan intimidasi yang diterima Ustaz Abdul Somad di sejumlah daerah. Akibat intimidasi itu, penceramah yang biasa disapa UAS itu membatalkan agenda ceramahnya.
Namun, JK menilai harus adanya evaluasi dari masyarakat maupun pihak Abdul Somad terkait kejadian tersebut.
"Tentu kita prihatin itu bahwa Ustaz Abdul Somad yang terkenal begitu. Tapi bukan ditolak oleh aparat, masyarakat memang ada pro dan kontra," ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Merdeka utara, Jakarta, Selasa (4/8/2018).
Dia berharap ada evaluasi untuk mencari tahu apa penyebab masyarakat menolak ceramah dai asal Provinsi Riau itu.
"Tapi ini di samping tentu kita harus lihat kenapa, tentu juga evaluasi secara keseluruhan. Evaluasi di masyarakat, juga Ustaz Somad sendiri mungkin ada sesuatu yang tidak sesuai," kata JK.
JK menilai selama Somad berceramah tidak ada masalah. Dia juga memberikan fasilitas untuk Somad berceramah. "Ya tentu kita memberikan fasilitas. Kalau dia ceramah di masjid, silakan, bagus. Tidak ada masalah. Tidak pernah ada masjid yang menolaknya," ucap JK.
Advertisement