Liputan6.com, Bangkok Menteri Ketenagakerjaan RI, M. Hanif Dhakiri. mendatangi tempat berlangsungnya Kompetisi Keahlian, ASEAN Skills Competition (ASC) 2018 di IMPACT Muang Thong Thani, Thailand, Jumat (31/8/2018). ASC ke-12 secara resmi sudah dibuka oleh Putri Kerajaan Thailand, Maha Chakri Sirindhorn, Kamis (30/8/2018). Upacara pembukaan dimulai pada pukul 17:15 waktu setempat dan diperkirakan sekitar 5.000 orang menghadiri acara tersebut.
Tema untuk ASC Bangkok 2018 adalah "ASEAN Skills, Crafting the Future." Kompetisi ini mencakup 26 bidang keterampilan dikelompokkan menjadi enam kategori, Teknologi Rekayasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Seni Kreatif dan Fashion, Transportasi dan Logistik, Konstruksi dan Teknologi Bangunan Manufaktur, serta Layanan Sosial dan Pribadi.
Indonesia mengirimkan 44 pemuda untuk berkompetisi dalam acara ini. Para pemuda Indonesia yang menjadi pemenang di ASEAN Skills Competition Bangkok 2018 akan dipilih untuk mewakili negara di WorldSkills Kazan 2019 di kota Kazan, Rusia.
Advertisement
Kompetisi keahlian tersebut merupakan kompetisi vokasi profesional terbesar di Asia Tenggara yang menampilkan bakat-bakat muda ASEAN di berbagai bidang. Tujuannya, memotivasi para pemuda untuk mengembangkan keterampilan mereka dan memenuhi standar internasional. Salah satu keterampilan yang ditampilkan adalah menata batu bata.
“Menata batu bata alias bricklaying itu pekerjaan penuh keterampilan. Di Indonesia masih sering dipandang sebelah mata, tapi di dunia makin mendapat perhatian,” ujar Hanif dalam keterangan tertulisnya seusai memberi semangat Delegasi RI yang berlaga pada ASC ke-12.
Menurutnya, tukang batu adalah profesi yang tidak kalah dengan profesi lain, terlebih ketika seseorang sudah tersertifikasi sebagai tukang batu. Karena itu, keterampilan ini juga dipertandingkan di ASC ke-12 di Bangkok, Thailand.
“Indonesia kerap juara di bidang ini. Semoga tahun ini juga juara dan dapat medali emas lagi. Selamat berjuang, Arfan! Bawakan Indonesia emas yang tidak kalah indahnya dari emas Asian Games 2018,” ucap Hanif.
Lanjutnya, Muhammad Arfan, merupakan salah satu kompetitor bricklaying (semacam atlet dalam olahraga), sedang bekerja keras untuk merebut emas. Kerjanya cepat, teliti, dan rapi sesuai dengan rencana bangunan yang dikehendaki.
“Tadi ada sedikit hambatan karena jenis dan bentuk batu batanya tidak ada di Indonesia, sehingga kurang terbiasa. Tapi Alhamdulillah bisa teratasi dengan baik. Kompetisi dilakukan dari pagi tadi hingga tiga hari mendatang,” kata Hanif.
(*)