Sukses

Idrus Marham Minta Kader Golkar yang Terima Suap Segera Kembalikan ke KPK

Idrus Marham mengatakan ini merupakan bentuk kecintaan pada Partai Golkar.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Sosial Idrus Marham mengimbau agar seluruh kader Partai Golkar yang menerima uang suap segera mengembalikannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Idrus mengatakan ini merupakan bentuk kecintaan pada Partai Golkar.

"Ya kalau memang kita cinta kepada Golkar, kita sayang pada Golkar, ya mari kita berbuat untuk Golkar. Jadi misalkan ya, kalau memang enggak ada kaitan sama Golkar, ya jangan kita mengatakan ada kaitan dengan Golkar. Kalau ada kader-kader Golkar yang memang ambil uang, kembalikan," ujar Idrus Marham di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (7/9/2018).

Mantan Sekjen Golkar tersebut mengaku sudah bertemu dengan pimpinan partai untuk membicarakan imbauan itu. Dia berharap dengan banyaknya kasus korupsi yang menyeret politikus Golkar tidak membuat suara partai berlambang pohon beringin ini turun pada Pemilu 2019.

"Ini sudah menghadapi pemilu. Jadi kalau kita sayang Golkar dan kita ingin betul-betul Golkar maju, ya sudah jangan kaitkan dengan Golkar kalau enggak ada kaitannya. Gitu loh," kata Idrus Marham.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3 Tersangka

Pada kasus ini, KPK baru menetapkan tiga orang tersangka, yakni Eni Maulani Saragih, pemilik Blackgold Natural Insurance Limited Johanes Budisutrino Kotjo, dan mantan Sekjen Golkar Idrus Marham. Idrus diduga secara bersama-sama dengan Eni menerima hadiah atau janji dari Johanes terkait kasus ini.

Idrus disebut berperan sebagai pihak yang membantu meloloskan Blackgold untuk menggarap proyek PLTU Riau-1. Mantan Sekjen Golkar itu dijanjikan uang USD 1,5 juta oleh Johanes jika Johanes berhasil menggarap proyek senilai USD 900 juta itu.

Eni sudah ‎mengakui sebagian uang yang dirinya terima sebesar Rp 2 miliar dari Kotjo digunakan untuk keperluan Munaslub Golkar. Namun, Eni tidak menyebut secara pasti jumlah uang suap yang masuk ke kegiatan partainya. Eni juga mengaku hanya menjalankan tugas partai untuk mengawal proyek PLTU Riau-1.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.