Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakejaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri, mengatakan bahwa pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di pesantren merupakan upaya terobosan untuk mempercepat peningkatakan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Mengingat 58 persen angkatan kerja masih didominasi lulusan SD/SMP, maka BLK Komunitas diharapkan mampu membantu pemerintah mempercepat peningkatan kompetensi masyarakat.
“Kita ingin keberadaan BLK Komunitas di pesantren mengatasi gap antara kebutuhan di pasar kerja dengan alumni-alumni di pesantren ini, sehingga di masa depan semakin kuat, semakin berperan dalam mengatasi kesenjangan dan kemiskinan," ujarnya, dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).
Hanif menambahkan, pembangunan BLK pesantren juga dilakukan dalam rangka menjalankan dua mandat Presiden Joko Widodo untuk menandai proses transisi pemerintah dari pembangunan infrastruktur ke pembangunan SDM tahun 2019. Ia mengatakan, setelah melakukan analisis mendalam pihaknya telah membuat dua contoh BLK pesantren dan dapat dilaksanakan dalam waktu cepat.
Advertisement
Mengingat pemerintahan Jokowi-JK sudah hampir berakhir, maka proses realisasi BLK pesantren dipercepat. Saat ini, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) sedang proses lelang pra-DIPA dan pada September 2018 sudah mulai melakukan perencanaannya. Setelah itu, dilanjutkan dengan pengumuman dan membuka ruang usulan.
“Diharapkan Januari sudah jalan untuk dibangun (BLK pesantren) dan April, Mei, Juni 2019 untuk tahap manajemen, termasuk pelatihan infrastruktur. Bulan Juni sudah mulai melatih," ucap Hanif.
Ia melanjutkan, membangun model BLK Komunitas menjadi lebih cepat karena semester kedua sudah bisa digunakan untuk melatih.
“Kita harapkan dapat berjalan cepat. Kalau ada keterlambatan, tahun kedua sudah bisa langsung melatih dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Hanif.
Sebagai informasi, pembangunan BLK Komunitas merupakan program rintisan Kemnaker sejak 2017. Setahun lalu, Kemnaker telah membangun 50 lembaga dan bertambah pada 2018 menjadi 75 lembaga yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Namanya rintisan pasti jumlahnya tidak banyak. Tapi tahun 2019, akan meloncat menjadi 1.000 titik. Program ini disokong langsung oleh Pak Presiden Jokowi. Kita pantas bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Jokowi dalam hal ini," ujar Hanif.
Â
Â
(*)