Liputan6.com, Jakarta - Beredar pesan berantai atau broadcast (bc) tentang kondisi siaga satu pascatawuran antara dua ormas di wilayah Tangerang Selatan, Banten. Polisi menyatakan, informasi tersebut hoax alias berita bohong.
"Itu hoax. Tangerang Selatan aman," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander Yurikho Hadi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Alex meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi liar yang belum tentu kebenarannya. Dia juga meminta masyarakat berhenti menyebarluaskan informasi yang masih simpang siur.
Advertisement
Alex memastikan, wilayah hukum Polres Tangerang Selatan aman dan kondusif usai tawuran dua ormas.
"Percayakan keamanan wilayah Tangerang Selatan kepada Polres Tangerang Selatan. Jangan percaya berita yang belum jelas asal-usul dan kebenarannya," dia menandaskan.
Adapun pesan berantai yang beredar berbunyi, "Maaf melenceng sedikit, info ajh tangsel siaga 1, jgn nongkrong" pinggir jln,,,apa lagi dekat bendera ormas,,,rawan tawuran ormas rawan sasaran ormas,pondok cabe sudah kena pembacokan korban 2 org masih kritis dan sekrang dari jln pamulang sampai Cirendeu masih di jaga ketat oleh aparat kepolisian,,,,akan ada bentrokan besar besaran...jaga sodara dan keluarga kalian.terimakasih."
Â
Diduga Balasa Dendam
Bentrok antara dua ormas pecah di Tangerang Selatan. Bentrok pun meluas masuk ke Jakarta Selatan. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Indra Jafar menjelaskan, bentrokan melibatkan dua ormas yaitu Forum Betawi Rempug (FBR) dengan Pemuda Pancasila (PP) terjadi kemarin malam, merupakan imbas imbas dari kericuhan yang terjadi di Tangerang Selatan.
"Di kami ada dua TKP. Pertama di kawasan Gandaria City. Di sana tidak ada korban hanya kerugian materil. Kedua, di Cipulir. Di situ beberapa orang mengalami korban luka. Tapi kami belum memastikan apakah merupakan anggota salah satu Ormas atau bukan," kata dia ketika ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Rabu (12/9/2018).
Penyebab pertikaian itu diduga balas dendam. Salah satu ormas merasa tidak terima atas aksi di Tangerang. Lalu, ditambah dengan informasi-informasi yang kebenarannya masih diragukan. Hal itulah yang akihrnya memicu amarah ormas dari Pemuda Pancasila (PP).
"Sementara hasil indetifikasi kita seperti itu. Isu-isu seperti pencabutan benderalah ormas membuat mereka terpancing. Kemudian, reaksi dari kelompok sebelah (PP) melakukan pembalasan karena imbas di Tangerang Selatan," terang dia.
Atas kejadian itu, Indra menuturkan, telah menyambangi kedua ormas yang terlibat pertikain. Ia meminta agar orang-orang yang terlibat segera menyerahkan diri.
"Tadi malam seluruh kapolsek patroli titik kumpul mereka. Kemudian lakukan pendekatan satu partoli dialogis dan pendekatan supaya tidak terpancing. Setelah itu, kita mengajak untuk koperatif. Kalau ada yang melakukan segera diserahkan ke kita. Daripada kita jemput," kata Indra.
Sejauh ini, Sat Reskirm Polres Metro Jakarta Selatan terus menyelidiki kasus ini. Ia menegaskan proses hukum terus berjalan.
"Ya tetap, jadi kita lihat nanti, bagaimana sejauh, kalau ada korban kan tergantung, yang jelas kita tetap lakukan penegakan hukum," tukas Indra.
Advertisement