Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka Musyawarah Nasional Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Dalam sambutannya, Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar. Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya untuk menjaga kemajemukan dan kerukunan antarmasyarakat di Tanah Air.
"Di tengah kemajemukan, kita tetap bersatu, tetap rukun. Saya ingatkan kepada semuanya, negara kita adalah negara yang besar," kata Jokowi.
Advertisement
Presiden menambahkan, Indonesia juga dianugerahi keberagaman suku, adat, dan budaya oleh Tuhan yang Maha Esa. Sehingga, masyarakat dan para pemimpin negeri wajib menjaga dan terus merawat keberagaman yang ada.
"Oleh sebab itu, saya ingin mengajak kita semuanya marilah kita menjaga persatuan karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan, kerukunan dan persaudaraan," ucap Jokowi.
Pembukaan Musyawarah Nasional Permabudhi ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Presiden Jokowi. Sejumlah pejabat juga turut hadir dalam acara ini, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Doakan Jokowi
Sementara, Ketua Permabudhi Arief Harsono mengucapkan terima kasihnya kepada Jokowi yang telah membuka munas pertama Permabudhi.
"Permabudhi ini sangat istimewa karena dibuka oleh Presiden Jokowi dan diselenggarakan di Istana Negara. Permabudhi merupakan wadah baru umat Buddha Indonesia yang didirikan 3 April 2008," kata Arief.
Selain itu, Arief juga mengapresiasi kinerja pemerintahan selama empat tahun terakhir yang telah memacu pembangunan di seluruh daerah.
"Pembangunan jalan, jembatan, irigasi, pelabuhan, dan bandar udara, jalur kereta api, hingga tol laut telah menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan," terang Arief.
Ia pun mendoakan Jokowi dapat kembali memimpin pemerintahan di periode selanjutnya. Sehingga, kata Arief, pembangunan infrastruktur bisa terus berjalan.
"Untuk kesinambungan di negeri tercinta ini, kami berdoa dan berharap semoga Bapak Joko Widodo kembali mendapat amanat rakyat demi kesinambungan pembangunan 5 tahun ke depan," tandas Arief.
Advertisement