Sukses

Sejarah Awal Puasa Asyura Disarankan Bagi Umat Islam

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy'ari, Rasulullah SAW berkisah mengenai kebiasaan orang-orang Quraisy berpuasa saat Asyura di masa jahiliyah.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi umat Islam, Asyura merupakan hari istimewa. Di hari ini, terdapat banyak sekali kemuliaan. Dalam catatan sejarah, banyak peristiwa penting terjadi pada hari itu, terutama ketika Islam belum diturunkan ke bumi.

Nama Asyura mengacu pada urutan hari kesepuluh di bulan Muharram. Nama ini berasal dari kata Asyrah yang artinya sepuluh. Karena istimewa, Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk melaksanakan puasa sunah pada Hari Asyura.

Tetapi, bagaimana sebenarnya sejarah diperintahkannya ibadah puasa sunah itu?

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy'ari, Rasulullah SAW berkisah mengenai kebiasaan orang-orang Quraisy berpuasa saat Asyura di masa jahiliyah. Rasulullah kemudian menyuruh umat Islam puasa Asyura.

"Hari Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan dijadikan oleh mereka sebagai hari raya, maka Rasulullah SAW bersabda: "Berpuasalah kamu sekalian pada hari itu."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

2 dari 2 halaman

Perintah Puasa Asyura

Perintah puasa ini muncul di tahun-tahun awal turunnya Islam. Tradisi ini lalu berlanjut sampai Rasulullah hijrah dari Mekah ke Madinah. Rasulullah SAW kemudian mempertegas perintah tersebut dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim.

"Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya."

Terkait alasan Rasulullah SAW menjalankan puasa Asyura, dijelaskan oleh Ibnu Abbas RA dalam riwayat Bukhari dan Muslim.

Dalam riwayat tersebut, Ibnu Abbas menceritakan pertemuan Rasulullah SAW dengan orang Yahudi yang menjalankan puasa Asyura saat berada di Madinah.

Rasulullah bertanya alasan orang Yahudi berpuasa di hari Asyura. Lantas mereka menjawab demikian.

"Allah telah melepaskan Musa dan umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir'aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah".

Nabi bersabda, "Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga."

 

Reporter : Ahmad Baiquni

Sumber  : Dream