Sukses

Periksa Mekeng, KPK Dalami Aliran Suap PLTU Riau-1 ke Golkar

Pemeriksaan terhadap Mekeng guna mecari bukti tambahan terkait aliran suap PLTU Riau-1 yang mengalir ke Partai Golkar.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua Fraksi Golkar Melchias Marcus Mekeng dalam kasus dugaan suap PLTU Riau-1. Mekeng diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.

Pemeriksaan terhadap Mekeng guna mecari bukti tambahan terkait aliran suap PLTU Riau-1 yang mengalir ke Partai Golkar. Suap diperuntukan untuk Munaslub yang mengukuhkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum menggantikan Setya Novanto.

"Dari awal saya sudah katakan, prediksi (aliran suap ke Golkar) itu ada. Tapi sampai sekarang kita belum bisa membuktikan‎. Tapi prediksi itu ada," ujar Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).

Mekeng sendiri sudah berada di dalam gedung KPK tengah menjalani pemeriksaan. Menurut Basaria, penyidik KPK juga tak menutup kemungkinan akan memeriksa Airlangga Hartarto dalam mengusut dugaan suap ke Golkar.

"Bisa saja (memeriksa Airlangga). Bisa saja kemana-mana penyidikan. Tapi kita enggak bisa target, oh si ini harus diperiksa, kita tunggu penyidik saja," kata dia.

Basaria mengatakan, pihaknya juga membuka kemungkinan menjerat Golkar dengan pasal korporasi. Namun pihaknya masih menunggu kecukupan alat bukti.

"Nanti akan dipikirkan kalau sudah ada (bukti)," kata Basaria.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tetapkan 3 Tersangka

Dalam kasus ini KPK menetapkan tiga orang tersangka yakni, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih, bos Blackgold Natural Resources Limited Johannes B Kotjo, dan mantan Menteri Sosial Idrus Marham.

Eni dan Idrus diduga secara bersama-sama menerima hadiah atau janji dari Kotjo untuk memuluskan Blackgold menggarap proyek senilai USD 900 juta itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.