Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) takut bersaing dengan dirinya dalam voting pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI di DPRD DKI Jakarta.
Menurutnya, ketakutan PKS tercermin saat PKS mengajukan dua nama kandidat wakil gubernur.
"PKS jangan takut bertanding di DPRD, jelas, kan fair dong. Belum tentu juga saya yang menang, belum tentu saya dipilih juga oleh kawan-kawan DPRD," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Advertisement
Taufik menilai seharusnya pemilihan wagub tidak rumit. Partai koalisi harus mengirim dua nama kandidat wagub untuk dipilih oleh DPRD DKI Jakarta.
Dalam hal ini, partai koalisi pengusung Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017 ada dua yaitu Gerindra dan PKS.
Dengan begitu, menurut dia solusinya sudah jelas. Gerindra dan PKS masing-masing mengajukan satu kader untuk dipilih di DPRD DKI lewat voting.
"Kan tinggal satu lawan satu saja, kenapa jadi ribet gitu lho. Kalau PKS yakin, ya sudah ajukan saja kadernya yang terbaik," kata Taufik.
Bentuk Panitia Pemilihan
Wakil Ketua DPRD DKI itu menjelaskan, nantinya setelah DPRD menerima dua nama cawagub, maka akan dibentuk panitia pemilihan. Panitia itu akan menyiapkan surat suara untuk pemilihan cawagub.
"Persiapkan teknisnya mungkin surat suara. kalau sudah gitu kemudian DPRD membamus (badan musyawarah)kan kapan mau melakukan pemilihan. Voting kaya pemilihan,ada kotak suara. di sini,” tandas dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut ini:
Advertisement