Liputan6.com, Jakarta - Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM) menyoroti aksi penertiban demo mahasiswa yang dinilai represif oleh aparat. Ketua DPP PAN Yandri Susanto menyatakan, tidak perlu adanya tindakan seperti demikian guna mengawal jalannya aspirasi publik.
"Kami melihat kondisi kekinian banyak demo mahasiswa yang hadapi perlakuan represif aparat. Tim Prabowo-Sandi minta agar aparat tidak lakukan hal di luar kewajaran terhadap demo mahasiswa," kata Yandri di Kertanegara, Rabu 20 September 2018, malam.
KIAM merasa prihatin dengan aksi penertiban diduga dengan kekerasan. Karenanya hal itu menjadi topik pembahasan bersama partai mitra koalisi, selain finalisasi tim sukses.
Advertisement
"Kami prihatin dengan beberapa daerah yang terjdi demo mahasiswa tapi dihadapi represif. Itu pembahasan selain fnalisasi timses," jelas Yandri.
Seperti diketahui, demo mahasiswa terjadi di depan kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa 18 September 2018. Aksi yang mengkritik ketidakpuasan terhadap pemerintahan Jokowi ini berakhir ricuh. Satu mahasiwa dilaporkan tertembak.
Selain Bengkulu, unjuk rasa serupa juga terjadi di Lampung, Medan, dan Pamekasan Madura, Jawa Timur). Demonstran berasal dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Sorotan mereka senada, yakni memberi rapor merah kepada pemerintahan Jokowi dengan sasaran Kantor DPRD setempat.