Liputan6SCTV, Bogor - Kemarau panjang yang melanda mengakibatkan sejumlah waduk besar di Jawa Barat mulai mengering. Ketinggian air di Waduk Katulampa bahkan menyentuh angka 0 sentimeter. Akibatnya sumur warga kekurangan air dan warga terpaksa mencuci baju di aliran Kali Baru.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Sabtu (22/9/2018), Bendung Katulampa yang sehari-hari dialiri air dengan deras, pagi tadi hampir mengering. Batu-batu beton yang biasa menahan laju air di Bendung Katulampa Bogor, kini terlihat jelas karena surutnya air yang mengalir dari hulu.
Bendung Katulampa adalah indikator ketinggian air di aliran Ciliwung, dan hingga Sabtu, 22 September pagi tadi, statusnya di bawah normal. Ketinggian air pun berada di angka 0 sentimeter. Petugas terpaksa membagi volume air yang hanya 2.200 liter per detik ini ke aliran Kali Baru untuk irigasi dan menyisihkan 200 liter per detik bagi ekosistem Ciliwung dan aliran PDAM.
Advertisement
Akibatnya, warga di sekitar Bendung Katulampa yang biasanya was-was banjir, kini sebaliknya, sumur mereka kering sehingga terpaksa mencuci pakaian di aliran kali.
Musim kemarau juga memicu penurunan ketinggian air di waduk terbesar se-Asia Tenggara, Waduk Jatiluhur Purwakarta. Tinggi muka air yang biasanya di kisaran 107 mdpl, kini hanya sekitar 92,6 meter.
Pengelola Waduk Jatiluhur harus memutar otak agar distribusi air untuk irigasi petani di wilayah Subang, Karawang, Bekasi, dan Indramayu, serta distribusi air PDAM, bisa tetap berjalan. Sementara karena kondisi yang tidak memungkinkan, dua dari enam turbin pembangkit listrik tidak dioperasikan.
Para petani di sekitar waduk juga diminta ikut berhemat dan mengikuti pola tanam yang disarankan agar air bisa digunakan secara efesien. Jika hujan tak kunjung turun, dihawatirkan kekeringan di wilayah Jawa Barat bagian utara itu akan semakin meluas. (Galuh Garmabrata)