Sukses

Polisi: Sweeping Kendaraan Pelat D di Jakarta Hoaks

Beredar kabar adanya sweeping kendaraan pelat D di Jakarta. Nomor polisi berawalan D diketahui berasal dari Bandung.

Liputan6.com, Jakarta Usai pengeroyokan sadis suporter Persib atau bobotoh yang menewaskan Jakmania bernama Haringga Sirila, beredar kabar adanya sweeping kendaraan pelat D di Jakarta. Nomor polisi berawalan D diketahui berasal dari Bandung.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menegaskan kabar tersebut tidak benar alias hoaks.

"Tidak ada, itu berita hoaks. Polisi dari Polda Jabar maupun Polda Metro mengantisipasi itu," tutur Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2018).

Menurut Dedi, Polda Jawa Barat tentu melakukan evaluasi dan berkomunikasi dengan pihak terkait dalam penanganan kasus ini. Termasuk jika memang ada upaya gangguan keamanan berbentuk sweeping kendaraan pelat D maupun B.

"Polda Jabar juga akan rilis baik pengungkapan kasusnya maupun langkah lanjut, serta evaluasi pengamanan. Hari ini akan dilakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi langkah selanjutnya," jelas dia.

Polisi juga mengimbau kelompok Jakmania maupun bobotoh mampu menahan diri dan bersikap dewasa usai peristiwa tersebut. Sebagai negara hukum, masyarakat diminta menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut ke aparat penegak hukum.

"Saling menahan diri," Dedi menandaskan.

2 dari 2 halaman

Anies Sesalkan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyesalkan pengeroyokan yang menyebabkan kematian salah satu Jakmania bernama Haringga Sirilla. Dia pun meminta polisi mengungkap tuntas kasus tersebut.

"Kita semua berduka atas kejadian pengeroyokan hingga tewas seorang suporter, Haringga, yang kejadiannya kemarin di Bandung. Kita mengharapkan pengusutan lengkap hingga tuntas semua pelaku-pelakunya dan hukum ditegakkan seadil-adilnya," kata Anies Baswedan di kawasan Monas, Senin (24/9/2018).

Dia menyatakan, sudah menghampiri rumah almarhum di kawasan Cengkareng pagi tadi. Menurut keterangan tetangga, Haringga memang seorang Jakmania yang loyal.

"Keluarga sudah kembali ke Indramayu karena jenazah langsung dibawa ke Indramayu dan dimakamkan di sana. Dari cerita mereka, memang keluarga yang sangat sederhana, tapi anaknya sangat suka dengan Persija dan ke mana pun Persija bertanding, selalu ikut," ucap Anies Baswedan.

Mantan Mendikbud itu mengatakan, Haringga orang tidak berdosa yang menjadi korban keganasan dari sekelompok fanatik. Dia heran ada orang yang bisa berbuat seganas itu kepada manusia lain.

"Tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi sehungga orang bisa bertindak seganas itu, orang yang tidak berdosa, hanya karena dia membawa tim berbeda, merasakan kekerasan yang brutal. Nanti kita harus tanya pada mereka yang ahli soal ini," ujar Anies Baswedan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:Â