Liputan6.com, Jakarta - Kubu pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden atau capres-cawapres, Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, telah memulai masa kampanye Pilpres 2019 sejak Minggu, 23 September 2018. Kampanye akan berlangsung hingga 13 April 2019.
Buat mendulang suara sekitar 187 juta pemilih, setiap pasangan capres-cawapres sudah punya strategi masing-masing. Demikian pula visi misi untuk memenangkan konstestasi Pilpres 2019.
Kubu pasangan Jokowi-Ma'ruf bernama Koalisi Indonesia Kerja. Sementara, kubu pasangan Prabowo-Sandiaga bernaung di Koalisi Indonesia Adil Makmur.
Advertisement
Bagaimana pemetaan visi misi capres-cawapres Jokowi dan Ma'ruf maupun Prabowo dan Sandiaga untuk masa kampanye Pilpres 2019? Simak Infografis berikut ini:
Â
Tak Ada Bagi-Bagi Sepeda
Dalam masa kampanye, Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja Abdul Kadir Karding menuturkan, Jokowi tidak akan melanggar aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pembagian sembako dan hadiah sepeda kepada warga. Jokowi sebelumnya kerap bagi-bagi sembako dan sepeda dalam kunjungan kerjanya ke daerah selaku presiden dan kepala negara.
"Saya perlu tegaskan Pak Jokowi punya komitmen kuat untuk tidak melanggar itu," kata Karding di Jakarta, Selasa, 25 September 2018.
Sekretaris Jenderal PKB itu mengatakan, sesuai aturan perundang-undangan dan PKPU, capres petahana tidak bisa menggunakan Istana Negara untuk berkampanye, juga pemberian-pemberian hadiah yang dikategorikan sebagai kampanye.
Â
Advertisement
Strategi Sapu Lidi
Capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membeberkan beberapa strategi untuk mengalahkan petahana Jokowi-Ma'ruf.
Menurut Prabowo, strategi nanti menggunakan filosofi 'sapu lidi'. Maksudnya, seluruh timses, relawan dan simpatisan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harus bekerja sama agar tak mudah retak.
"Kita akan bekerja keras, mengandalkan akar rumput, dukungan dari bawah, kita akan memakai filosofi sapu lidi, kalau lidi satu lemah, gampang dipatahkan," kata Prabowo.