Sukses

Bambang Soesatyo: KPK Tersandera

Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mencontohkan kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin diduga terkait dengan tawar-menawar posisi calon ketua KPK periode 2011-2015 yang akan digelar pada Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta: Kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin diduga terkait dengan tawar-menawar posisi calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015 yang akan digelar pada Jumat pekan ini. Dugaan tersebut dilontarkan anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/11).

Menurut Bambang, kebenaran hal tersebut bisa dilihat siapa calon pemimpin KPK yang diusung Partai Demokrat nanti. "Pada pemilihan ketua KPK kemarin kan Demokrat bersikukuh mendukung Busyro Muqoddas. Kalau kami (Golkar) kan tetap konsisten mendukung Bambang Widjajanto. Apakah kasus Nazaruddin jadi alat tawar untuk posisi ketua KPK, bisa saja," katanya.

Selain itu, faktor lain yang membuat Bambang memiliki penilaian politik tersebut, yakni dakwaan yang diberikan kepada Nazaruddin. Bambang menilai banyak kejanggalan dalam dakwaan Nazaruddin tersebut.

"Seperti direkayasa, karena ketika nama presiden disebut-sebut langsung dipotong oleh penyidik. Inikan menggambarkan ke publik kalau KPK tersandera kekuasaan," ujarnya heran. Seharusnya, menurut Bambang, sebuah penyelidikan harus didengarkan sampai tuntas, tidak dengan cara memilah-milah atau memotong.

Hal tersebut membuat Bambang semakin yakin jika kasus Nazaruddin penuh dengan rekayasa dan terkait dengan pemilihan calon pimpinan KPK nanti. "Jadi kelihatan sekali bahwa kerja KPK itu ekstra hati-hati dan takut menyentuh kekuasaan inilah namanya KPK tersandera," tandasnya.(APY)
    Video Terkini