Sukses

Polisi Koordinasi dengan Komunitas Grafiti Cari Pelaku Vandalisme Kereta MRT

Pelaku vandalisme kereta MRT diduga berbeda dengan pembuat coretan di Underpass Mampang karena berbeda gaya goresan.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menyampaikan, pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan komunitas grafiti untuk mencari pelaku aksi vandalisme di kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta.

"Setiap pengungkapan itu pasti ada ahli yang dipanggil, yang berkaitan dengan pokok persoalan. Tetapi makna gambar itu nomor dua. Yang terpenting siapa pelaku yang menggambar itu. Itu yang kita cari," tutur Indra saat dikonfirmasi, Jumat (28/9/2018).

Indra menyebut, petunjuk lain terkait pelaku juga sudah dikantongi. Penyidik menemukan gambar yang mirip dengan coretan di kereta MRT di sosial media dan gambar itu dibagikan oleh pemiliknya.

"yang mengeluarkan dan membagikan gambar itu ya pelaku ini," jelas dia.

Hanya saja, dia enggan membeberkan proses penemuan bukti tersebut. Sementara pelaku vandalisme kereta MRT diduga berbeda dengan pembuat coretan di Underpass Mampang karena berbeda gaya goresan.

"Insyaallah bentar lagi ketemu (pelakunya)," Indra menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Vandalisme

Belum resmi digunakan, kereta MRT yang ditunggu-tunggu warga Jakarta justru menjadi korban vandalistis. Coretan besar terdapat pada badan luar kereta nomor tiga di rangkaian kereta ke delapan (K1 1 18 45) MRT Jakarta.

Menurut Corsec MRT Tubagus Hikmatuah, tim keamanan dari Kontraktor yang berada di Depo Lebak Bulus menemukan kondisi kereta dicoret ketika sedang melaksanakan patroli rutin pada Jumat pagi tadi sekitar pukul 07.30 WIB.

"PT MRT Jakarta bersama dengan Kontraktor terkait telah melakukan investigasi mendalam atas kejadian ini yang telah dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Diduga pelaku aksi vandalisme tersebut masuk ke lokasi Depo Lebak Bulus dengan memanjat dan melompati dinding Depo," katanya pada keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (21/9/2018).

Menurut Hikmat, kereta MRT Jakarta yang terkena dampak vandalisme tersebut masih berstatus dalam tanggungjawab Kontraktor, karena masih dalam tahap pengujian dan belum diserahterimakan kepada PT MRT.

"PT MRT Jakarta telah meminta Kontraktor yang bertanggung jawab untuk kereta dan area Depo segera melakukan tindakan korektif dengan peningkatan keamanan," ucapnya.

Langkah perbaikan yang diperlukan, lanjut Hikmat, di antaranya menambah jumlah personel security, meningkatkan intensitas patroli untuk memastikan pengawasan di area tersebut, menambah CCTV di dalam Depo, meninggikan pagar depo di sisi-sisi yang dekat dengan area publik. Kemudian, menindaklanjuti investigasi yang telah dilakukan Kontraktor terkait telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pihak Kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Pihak Kepolisian telah melakukan peninjauan lapangan pada siang hari ini guna menindaklanjuti laporan," ujarnya.