Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Sulawesi Tengah sering mengalami musibah gempa dan tsunami. Terlebih, ada dua wilayah yang sering mengalami musibah tersebut seperti Palu dan Donggala.
"Memang wilayah Sulawesi Tengah, khusus wilayah Palu dan Donggala rawan terjadi gempa dan tsunami," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Dia menyebutkan, gempa dengan magnitudo 6,5 yang berasal dari aktivitas tektonik Watusampo di teluk Palu pernah mengguncang pada 1 Desember 1927. Saat itu 14 orang meninggal dunia dan 50 orang luka-luka.
Advertisement
Lalu, pada 30 Januari 1930, terjadi gempa di pantai barat Kabupaten Donggala yang menyebabkan tsunami setinggi dua meter dan berlangsung selama dua menit.
Kemudian, gempa bermagnitudo 6 yang berpusat di Teluk Tambu, Kecamatan Balaesang, Donggala, terjadi pada 14 Agustus 1938. Gempa tersebut menyebabkan tsunami 8-10 meter di pantai barat Kabupaten Donggala.
"Sebanyak 200 korban meninggal dunia dan 790 rumah rusak serta seluruh desa di pesisir pantai barat Donggala hampir tenggelam," sebutnya.
Gempa juga terjadi pada 1994 yang dikenal dengan gempa Sausu yang terjadi di Kabupaten Donggala dan mengguncang Sulawesi Tengah. Pada 1 Januari 1996, gempa dengan magnitudo 7,4 yang berpusat di selat Makassar mengakibatkan tsunami yang menyapu pantai barat Kabupaten Donggala dan Tolitoli.
Pada 1996 terjadi gempa di Tonggolobibi di Desa Bankir, Tonggolobibi dan Donggala yang menyebabkan tsunami setinggi 3,4 meter datang dan membawa air laut sejauh 300 meter ke daratan. Saat itu sebanyak 9 orang tewas dan bangunan rusak parah.
"Pada 11 Oktober 1998 Kabupaten Donggala diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,5. Ratusan bangunan rusak parah akibat gempa," ujar Sutopo.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gempa Magnitudo 7,7
Setelah itu, Sulawesi Tengah masih mengalami musibah gempa yang berpusat di 16 km arah tenggara Kota Palu dengan magnitudo 6,2. Gempa itu terjadi pada 24 Januari 2005 yang mengakibatkan 100 rumah rusak, satu orang meninggal dan empat orang luka-luka.
Kemudian, gempa dengan magnitudo 7,7 berpusat di laut Sulawesi mengguncang Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, pada 17 November 2008. Atas kejadian tersebut, empat orang meninggal dunia.
"18 Agustus 2012 gempa dengan magnitudo 6,2 terjadi ketika masyarakat sedang berbuka puasa. Delapan orang tewas dan tiga Kecamatan terisolir," ucap Sutopo.
Lalu, Sulawesi Tengah kembali mengalami musibah gempa dengan magnitudo 7,4 yang mengakibatkan tsunami pada Jumat 28 September 2018. Saat ini, tercatat sebanyak 384 orang meninggal dunia dan ratusan orang mengalami luka, baik ringan maupun berat.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement