Sukses

5 Langkah Cepat Jokowi Tangani Gempa Palu

Gempa dan tsunami mengguncang Palu dan Donggala, Jokowi langsung bertolak menuju Sulawesi Tengah menggunakan Pesawat Boeing milik TNI AU.

Liputan6.com, Jakarta - Respons serta langkah cepat pemeritah saat gempa magnitudo 7,4 diikuti tsunami menggoyang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, patut diapresiasi.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kala itu tengah menggelar rangkaian kampanye berupa jalan sehat dengan para relawan di Solo, segera membatalkannya dan mengajak semua orang untuk memanjatkan doa bagi korban gempa di Palu.

"Pagi ini rencananya ada jalan sehat, tetapi saya sampaikan agar dibatalkan karena saudara-saudara kita di Palu, Dongala, dan Sigi berduka cita karena gempa dan tsunami," ujar Jokowi.

Dia pun langsung bertolak menuju Sulawesi Tengah menggunakan Pesawat Boeing milik TNI AU. Jokowi sempat memberikan instruksi untuk penanganan para korban terdampak gempa dan tsunami Palu. Apa saja itu?

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

2 dari 6 halaman

1. Pastikan Bantuan Dikirim ke Palu

Sabtu dini hari, 30 September kemarin, Menkopolhukam Wiranto dan sejumlah menteri terkait menggelar pertemuan di Gedung Kemenkopolhukam.

Atas instruksi Jokowi, bantuan berupa logistik, tenda, obat-obatan, pengerahan pasukan, Tim SAR hingga relawan langsung dikoordinir untuk menangani proses evakuasi para korban terdampak gempa magnitudo 7,4.

Dari unsur TNI, diturunkan 7 SKK ke lokasi bencana. Dari Basarnas dikerahkan 30 personel beserta peralatan menggunakan pesawat Hercules ke Palu dan Donggala.

Sementara, Tim Reaksi Cepat BNPB membawa peralatan komunikasi satelit.

3 dari 6 halaman

2. 100 Telepon Satelit

Bicara soal jaringan komunikasi, saat gempa pertama kali mengguncang Donggala magnitudo 7,7, sontak jaringan komunikasi lumpuh. Begitu pun dengan pasokan listrik.

Hingga pukul 18.00 WIB, tercatat ada sekitar base station yang tak bisa digunakan.

Menteri Kominfo Rudiantara lalu menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirim 30 unit telepon satelit.

Sebelumnya SMS blast mengenai informasi gempa bumi telah dikirim sebanyak 7 kali ke seluruh pengguna ponsel di Donggala dan sekitarnya.

Lalu, jumlah telepon satelit yang baru kembali dikirim sebanyak 100 unit. 

Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo, Ferdinandus Setu mengungkap kalau telepon satelit tersebut sempat digunakan saat bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, berlangsung beberapa waktu lalu.

4 dari 6 halaman

3. Tim Crisis Center

Tim Crisis Center pun langsung disiapkan. Menpar Arief Yahya langsung mengaktifkan TCC, pada Sabtu malam, 28 September. Tugas tim ini adalah melayani informasi yang dibutuhkan oleh travelers atau wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.

"Customers kami kan wisatawan, karena itu kami akan terus meng-up date informasi seputar 3A, Akses, Atraksi, Amenitas di Palu dan Sulteng," sebut Menpar Arief Yahya.

Tim Crisis Center juga melaporkan dan informasi berdasarkan sumber primer, BMKG dan BNPB, baik pusat maupun daerah. 

5 dari 6 halaman

4. Tinjau Langsung Lokasi Gempa

Langkah cepat Jokowi dengan mengunjungi langsung para korban gempa dan tsunami Palu mendapat pujian dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya dengan mengunjungi langsung lokasi gempa Palu, keputusan yang diambil akan tepat. Jokowi dapat menentukan langkah-langkah untuk tanggap darurat.

Begitu tiba di Palu, Presiden Jokowi langsung menggelar rapat bersama para menterinya. Dia langsung memberikan arahan kepada para anggota TNI dan petugas kesehatan.

Jokowi juga meminta para TNI untuk membantu masyarakat dalam melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa.

6 dari 6 halaman

5. Pasok BBM dengan Pesawat

Usai gempa, pasokan BBM di Palu dan Donggala memang belum lancar. Di beberapa SPBU terlihat antrean dari masyarakat mengular. Beberapa membawa jeriken untuk mendapatkan BBM.

Melihat kondisi di lapangan, Jokowi menginstruksikan, Senin pagi ini, pasokan BBM akan dikirim ke Palu dengan pesawat. 

"Masalah BBM baru akan datang, pesawat BBM akan datang besok pagi. Sabar." Kata Jokowi di Palu, Minggu (30/9/2018). Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta kepada masyarakat untuk tidak emosional dalam keadaan darurat ini.