Liputan6.com, Jakarta - Sosok Anthonius Gunawan Agung kini sudah tidak dapat ditemui secara fisik lagi. Namun, berkat andilnya sebagai petugas Air Traffic Controller (ATC) di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, pemerintah menawarkan gelar pahlawan kepada dirinya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, pemerintah sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan Anthonius Gunawan Agung, lantaran dia rela mengorbankan nyawa agar Pesawat Batik Air dapat lepas landas saat gempa magnitudo 7,4 melanda Palu.
"Dia jadi satu contoh panutan bagi kita. Oleh karenanya, sebuah gelar sudah diberikan kepada almarhum, dan juga meminta kesediaan agar bisa dimakamkan di taman makam pahlawan," ungkap dia di Gedung Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Advertisement
Nama Anthonius Gunawan Agung kini harum dibicarakan lantaran peran besarnya dalam mengarahkan pesawat Batik Air ID 6231 terbang dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri di tengah guncangan gempa dahsyat.
Dia tetap menjaga komunikasi dengan pilot Batik Air di tengah amukan Bumi sampai pesawat berhasil lepas landas. Namun terlambat, ia harus menderita luka dalam besar saat mencoba terjun dari lantai empat tower untuk menyelamatkan diri dan gagal tertolong secara medis.
"Kami sampaikan dukacita, semoga Beliau mendapat tempat di sisi Yang Maha Esa. Lebih jauh, itu jadi contoh bagi kami semua insan Perhubungan, karena upayanya yang luar biasa," ucap Menteri Budi.
Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan
Berkat jasanya, pemerintah kini coba membujuk keluarga Anthonius Gunawan Agung untuk membumikan jenazah berdampingan dengan sosok almarhum lain yang telah mendapat gelar pahlawan.
"Insyaallah dalam beberapa hari ini gelar itu akan kami berikan kepada keluarga, dan kami berharap keluarga adinda Agung diperkenankan untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan," pungkas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement