Sukses

Uji Coba Selesai, Anies Baswedan Ganti Nama Ok Otrip

Program integrasi transportasi One karcis One Trip (Ok Otrip) resmi bertarif Rp 5.000 mulai Senin (1/10/2018).

Liputan6.com, Jakarta - Program integrasi transportasi One karcis One Trip (Ok Otrip) resmi bertarif Rp 5.000 mulai Senin (1/10/2018). Gubernur DKI Jakarta Anies mengatakan program itu akan berganti nama alias rebranding dalam waktu dekat.

Alasan Pergantian nama, menurut Anies lantaran nama itu memang hanya digunakan untuk program ujicoba Ok Otrip. Uji coba sudah selesai pada 30 September kemarin.

"Engga ada (Ok Otrip). Kemarin kita gunakan (nama) itu sebagai eksperimen," kata Anies di Balai Kota Jakarta.

Meski begitu, nama baru Ok Otrip saat ini belum diputuskan. Anies Baswedan menyebut nama baru tidak hanya memuat integrasi Bus Transjakarta dan angkot saja, melainkan juga kereta seperti MRT dan LRT.

"Kita ingin sebuah nama. Nanti belum ketemu (nama baru), sudah ada beberapa nama. Nantinya sebuah nama yang memiliki makna integrasi seperti Transjakarta langsung tahu ini transportasi Jakarta. Ini sedang dalam proses finalisasi. Harapannya MRT, LRT, medium bus, mikro bus terintegrasi dalam satu sistem," jelasnya.

"Karena itulah nama payungnya adalah nama transportasi terintegrasi," tambah Anies Baswedan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kenaikan Penumpang

Sementara itu, Anies mengklaim ujicoba Ok Otrip berjalan sukses selama 9 bulan kemarin. "Ada 483 armada melayani 33 rute, dan per hari melayani sekitar 68 ribu penumpang. Ini menunjukkan bahwa terobosan integrasi angkutan massal memberikan hasil positif. Kita bersyukur angkutan umum massa bisa dikelola dengan baik," ungkap Anies.

Mantan Mendikbud itu menyebut angkutan massal terintegrasi seperti Transjakarta mengalami kenaikan penumpang sejak Agustus lalu. Bahkan, hingga kini tidak mengalami penurunan drastis, meski tidak ada lagi Asian Games.

"Tadi disampaikan juga oleh Pak Budi Kaliwono (Dirut Transjakarta), bahwa pengguna Transjakarta bulan September menunjukkan jumlah ekuivalen dibanding Agustus. Agustus ada lonjakan karena Asian Games. Ini menunjukkan ada pengguna Transjakarta yang baru bertahan menggunakan kendaraan umum massal. kami akan pertahankan terus," Anies memungkasi.

Â