Sukses

Kapolri Kerahkan 2 Ribu Polisi Amankan Palu dan Donggala Usai Gempa

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian akan menambah personel untuk membantu pengamanan situasi usai gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian akan menambah personel untuk membantu pengamanan situasi usai gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Sebanyak 2 ribu personel akan dikerahkan.

"Sekarang sudah mulai banyak pasukan datang. Dari Polri sendiri kita rencanakan akan mengirim antara 1.500 sampai 2.000. Yang sekarang baru masuk itu lebih kurang 400 Brimob," ucap Tito di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Dia menampik di Palu terjadi penjarahan. "Bukan penjarahan, mereka itu lapar," celetuk Tito.

Meski demikian, dia memastikan akan meningkatkan pengamanan. Namun, kuncinya untuk mengimbau masyarakat untuk selalu taat hukum.

"Kita akan meningkatkan pengamanan, tapi sebetulnya solusinya bukan kita melakukan kekerasan kepada masyarakat. Tetap kita imbau mereka untuk mengindahkan hukum," jelas Tito.

Dia menuturkan, semuanya itu terjadi karena masyarakat panik dan takut kekurangan logistik. "Persoalan utamanya adalah mereka panik, karena takut kekurangan logistik, makanan, dan BBM. (Karenanya) BBM sudah dikirim mulai hari ini," tukas Tito.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dibayar Pemerintah

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membenarkan penjarahan yang terjadi di Palu lantaran warga panik.

"Ini kan masih baru berapa hari ini, masih kaget semuanya. Tenang, besok saya bersama Pak Menko memastikan sesuai perintah Pak Presiden, listrik sudah mulai jalan, semuanya fasilitas sudah terdukung ya. Bantuan terus kami berikan," tutur Hadi.

Untuk kelancaran, kata Hadi, logistik yang sempat diambil warga dari toko yang rusak itu sepenuhnya akan diawasi pemerintah. "Nanti akan dibayar oleh pemerintah itu," Hadi memungkasi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.