Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo menegaskan untuk bantuan internasional gempa dan tsunami di Palu serta Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Indonesia tidak meminta. Namun negara-negara itu menawarkan diri untuk membantu.
"Jadi bukan kita meminta bantuan internasional, tetapi menerima tawaran dari negara-negara international," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur (1/9/2018).
Baca Juga
Negara-negara yang bersedia memberikan bantuan untuk korban gempa Palu dan Donggala adalah Australia, Amerika Serikat, Maroko, Korea Selatan, Uni Eropa, Tiongkok, Singapura, Turki, Filipina dan Swiss.
Advertisement
Sutopo menyatakan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam) sebagai koordinator penerimaan bantuan internasional dan pihaknya bersama Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akan menyiapkan mekanisme dan prosedur berdasarkan ketentuan yang ada.
Tak hanya itu, dia juga menyatakan pihaknya akan dibantu oleh The ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) dalam proses registrasi dan koordinasi bantuan internasional.
"Arahan Pak Menkopolhukam tadi pagi harus selektif, kita fokus pada negara-negara yang menawarkan bantuan kepada pemerintahan kita," ucap Sutopo.
Lanjut dia, nantinya akan disediakan formulir dan Kemenlu akan memberikan informasi kepada negara-negara yang telah memberikan tawaran bantuan untuk korban gempa Palu dan Donggala.
"Kemudian diatur bagaimana sampai ke masyarakat yang ada di sana," jelas Sutopo.
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
844 Orang Meninggal Dunia
Sebanyak 844 orang meninggal dunia karena gempa dan tsunami di wilayah Donggala serta Palu, Sulawesi Tengah. Sebagian besar korban berasal dari Palu yang diterjang tsunami usai gempa.
"Yang ditemukan dan diidentifikasi, jumlah korban tewas sebanyak 844 orang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi persnya, di kantor BNPB, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Menurut dia, sebagian besar korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan.
Sementara, BNPB memperkirakan, jumlah korban gempa Palu, Donggala dan sekitarnya akan terus bertambah. Petugas, lanjut dia, masih terus melakukan evakuasi.
Dia memperkirakan, masih ada korban gempa Palu dan Donggala yang tertimbun reruntuhan bangunan. Petugas kesulitan mengevakuasi karena besarnya bongkahan bangunan.
Oleh karena itu, "Kami memerlukan tambahan alat berat untuk evakuasi," kata Sutopo.
Â
Advertisement