Sukses

Warga Terdampak Gempa Palu Mulai Coba Jarah Uang di ATM

Irjen Setyo Wasisto mengatakan, setidaknya ada sekitar lima kali percobaan penjarahan uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Kota Palu.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi serba terbatas di tengah bencana gempa di Kota Palu, Sulawesi Tengah, justru dimanfaatkan segelintir warganya untuk berbuat kejahatan. Beberapa orang tersebut mulai mencoba menjarah barang berharga di luar sembako atau kebutuhan pokok.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, setidaknya ada sekitar lima kali percobaan penjarahan uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Kota Palu. Beruntung upaya tersebut dapat dicegah aparat kepolisian.

"Dari lima kali percobaan mengambil uang secara paksa dari ATM di Kota Palu, seluruhnya dapat digagalkan polisi," ujar Setyo, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Upaya pembobolan ATM di sejumlah wilayah Palu tersebut, kata Setyo, terjadi di empat lokasi terpisah, yaitu dua ATM di Jalan Touwa, ATM di Jalan S Parman, ATM di Universitas Islam Al Khaerat, dan ATM di SPBU Jalan Diponegoro.

"Saat upaya penjarahan ATM di Jalan S Parman, pelakunya bisa tertangkap. Sedangkan penjarah tiga lokasi ATM lainnya melarikan diri," katanya.

Ada empat orang yang diamankan saat mencoba membobol ATM di Jalan S Parman, satu di antaranya masih di bawah umur. Keempatnya yakni Azwan (30), R (17), Zulkarnaen (25), dan Faisal (36). Mereka kini ditahan di Polda Sulawesi Tengah.

2 dari 2 halaman

Toko Ponsel hingga Transmart

Bukan itu saja, Setyo juga mengaku mendapat laporan adanya sejumlah percobaan penjarahan di beberapa toko ponsel dan pusat perbelanjaan Transmart. Berbagai upaya penjarahan tersebut juga berhasil digagalkan petugas kepolisian.

"Tadi pagi saya dapat laporan ada yang mencoba menjarah toko handphone kemudian dapat diantisipasi. Kemudian saya juga mendapatkan Transmart di sana coba dimasuki oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab tapi bisa dikendalikan oleh Polri," ucap Setyo.

Jenderal bintang dua itu pun meminta semua masyarakat turut menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Sebab tanpa bantuan masyarakat, Polri kesulitan menciptakan situasi yang aman dan tertib.

Selain melakukan penindakan terhadap para pelaku, polisi juga akan menyelidiki dugaan adanya provokator di balik aksi penjarahan tersebut.

"Teman-teman intelijen pasti akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Setyo.

Untuk mencegah aksi-aksi kejahatan dengan memanfaatkan momentum bencana, Polri menyiagakan personelnya di beberapa titik Kota Palu. Polri juga akan terus menambah jumlah personelnya untuk menjaga keamanan dan dalam rangka operasi kemanusaiaan pascabencana gempa bumi dan tsunami.

"Personel dari Polda tetangga, Mabes Polri, Brimob Kelapa Dua kita siapkan. Untuk penanganan kemanusiaan dan rehabilitasi kemudian identifikasi korban dari tim DVI," Setyo menandaskan.

 

Video Terkini