Liputan6.com, Jakarta - Sekitar 47 warga lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak korban gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah tiba di tempat pengungsian di Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin malam 1 Oktober 2018.
"Tujuh lansia dan selebihnya adalah anak-anak, ibu hamil, dan perempuan," kata Koordinator Pemulihan Trauma AKBP Wati Mulking di Posko Pengungsian Asrama Haji Sudiang, Makassar.
Para pengungsi itu datang menyusul sekitar 200 orang korban gempa Palu dan Donggala yang pada Minggu 30 September malam tiba di Makassar untuk mengungsi.
Advertisement
Wati mengatakan, di antara pengungsi yang tiba di Makassar malam ini ada satu orang yang mengalami luka bakar sehingga langsung dibawa ke Rumah Sakit DR Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Selain itu ada dua pengungsi yang sedang hamil sembilan bulan dan membutuhkan perawatan khusus menjelang persalinan.
Fatma, salah satu pengungsi gempa Palu, mengatakan penerbangan dengan pesawat Hercules ke Makassar malam ini memang diprioritaskan untuk warga lansia, perempuan dan anak-anak.
"Dari informasi yang kami peroleh sebelum pemberangkatan, bagi yang kondisinya masih lumayan kuat dan sebagian besar laki-laki, akan diberangkatkan ke Makassar melalui jalur kapal laut yang disiapkan TNI Angkatan Laut," katanya seperti dilansir Antara.
Logistik Memadai
Persediaan makanan untuk pengungsi di Asrama Haji Sudiang sangat memadai. Bantuan logistik berupa pakaian orang dewasa dan anak-anak pun terus berdatangan hingga menjelang tengah malam.
Petugas Perintis Taruna Siaga Bencana Indonesia Sahruddin mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT Pelindo IV untuk mengapalkan bantuan ke daerah terdampak bencana di Donggala dan Palu.
Bantuan logistik dijadwalkan dikirim 4 - 5 Oktober 2018. Sementara pengapalan logistik melalui KRI-Makassar via Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, sudah dilakukan pada Minggu 30 September malam.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement