Sukses

Enam Prioritas BNPB Atasi Gempa Palu dan Donggala

Kondisi jasad korban gempa dan tsunami harus segera dikebumikan karena mulai mengeluarkan bau tak sedap.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan enam skala prioritas dalam menangani korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.

"Pertama melanjutkan evakuasi pencarian korban dengan alat berat. Alat berat sudah datang dari sejumlah daerah, jumlahnya harus banyak. Alat berat datang dari Mamuju, Gorontalo, Balikpapan. Keberadaan alat berat membantu untuk evakuasi untuk mencari para korban," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Senin 1 Oktober 2018.

Kedua, kata Sutopo, pemakaman jenazah dilakukan secara massal. Kondisi jasad korban gempa dan tsunami harus segera dikebumikan karena mulai mengeluarkan bau tak sedap.

"Pemerintah akan memakamkan jenazah di TPU Paboya kota Palu. Ada 1.000 ruang di sana. Proses pemakaman tetap dipilah, lelaki perempuan dan didoakan sama seperti saat tsunami di Aceh atau sama dengan erupsi di Merapi," ujarnya.

Ketiga, percepatan pemulihan jaringan listrik akibat gempa dan tsunami. Belum semua wilayah di Kota Palu dialiri listrik. Donggala, Sigi, Parigi Moutong terpantau masih padam.

"Jika malam tiba, petugas mengalami kesulitan untuk evakuasi, di sana gelap gulita. Saat ini 216 anggota PLN masih memperbaiki listik," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Distribusi Logistik

Ke empat, percepatan pengadaan BBM yang diambil dari Terminal Poso, Buton, Toli-toli, dan Pare-pare. Menurut informasi yang didapat Sutopo, Senin pagi sudah sampai mobil tanki BBM dari Toli-toli.

"Pertamina sudah menerbangkan 4.000 liter solar," kata Sutopo.

Ke lima, distribusi logistik dan makanan untuk pengungsi. Bantuan hingga saat ini sudah datang dari jalur laut, darat dan udara. Logistik yang sudah ada digudang sebagian dibagikan ke pengungsi.

"Bantuan via darat dikawal Polri. Terkait penyetopan logistik oleh Polri, di Mamuju Utara karena terjadi gempa bumi. Itulah yang menyebabkan kendaraan bantuan disetop," kata Sutopo.

Ke enam, lanjut Sutopo, agar melakukan percepatan jaringan komunikasi di lokasi bencana.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka