Sukses

IPB Fasilitasi Mahasiswa Korban Gempa Palu Pulang Kampung

IPB juga akan memberikan beasiswa serta bantuan biaya hidup mahasiswa yang keluarganya menjadi korban gempa Palu-Donggala.

Liputan6.com, Bogor - Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah mendata mahasiswa yang terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.

IPB akan terus melakukan upaya-upaya jangka pendek, menengah dan jangka panjang untuk membantu mahasiswa yang keluarganya terdampak bencana tersebut.

"Kami akan membantu mahasiswa asal Palu, Donggala dan Sigi untuk pulang ke kampung halaman mengecek kondisi keluarganya," ujar Rektor IPB, Arif Satria di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Selasa (2/10/2018).

Tak cuma itu, IPB juga akan memberikan beasiswa serta bantuan biaya hidup selama menempuh pendidikan bagi mahasiswa yang rumahnya hancur dan kehilangan mata pencaharian.

"Kami sedang telusuri berapa banyak dan seberapa besar masalah yang dihadapi. Yang serius misalnya rumahnya hancur, penghidupannya terkendala atau tidak punya pekerjaan lagi. Kita butuh sedikit waktu untuk itu," terangnya.

Terkait kepulangan para mahasiswa asal Sulteng, lanjut Arif, pihak IPB akan menfasilitas perjalanan mereka menuju kampung halamannya.

"Apakah nanti akan menggunakan penerbangan komersil atau kerja sama dengan TNI Angkatan Udara," kata dia.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Telusuri Keluarga Korban

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB, Drajat Martianto mengatakan, Menristekdikti sudah memberikan komitmen untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari Palu, Donggala dan Sigi. IPB juga akan membantu menelusuri keluarga mahasiswa yang menjadi korban bencana alam itu untuk kemudian mendapatkan beasasiswa.

"Beasiswa apa, prosesnya bagaimana, syaratnya bagaimana, IPB akan bantu tindak lanjuti," kata dia.

Dalam jangka panjang, IPB akan ikut berperan dalam mitigasi bencana hingga recovery, menghidupkan dan mengembangkan potensi pertanian, peternakan dan perikanan di Palu, Donggala dan Sigi pasca gempa. Termasuk memberikan masukan dalam resettlement untuk wilayah-wilayah rawan pergeseran lahan.

"Melalui Pusat Studi Bencana dan pusat-pusat studi di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) untuk membantu merevitalisasi pertanian, perikanan dan peternakan di Palu, Donggala dan Sigi. IPB akan fokus pada tahap kedua yakni pada community development. Kita juga akan manfaatkan data dari berbagai pusat studi di IPB untuk melakukan kegiatan penanganan pasca gempa di sana,” ujarnya.

Saat ini, IPB juga mendorong penggalangan dana dan mencoba mengirimkan bantuan kepada korban bencana. Selain itu, IPB juga berupaya mengajak seluruh perguruan tinggi untuk bersinergi membantu masyarakat di lokasi bencana.

Kepedulian dan dukungan Perguruan Tinggi ini sangat penting karena masalah yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan pendekatan multidisplin untuk mengatasinya.

IPB juga siap menerima mahasiswa Universitas Tadulako yang terkena dampak gempa untuk mengikuti pendidikan di IPB melalui skema credit earning secara gratis (bebas UKT) untuk program studi yang relevan. Mata Kuliah yang diambil nantinya dapat diakui di Universitas Tadulako. Mekanisme mengenai ini akan dibicarakan dengan pihak Universitas Tadulako.