Liputan6.com, Jakarta - Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyatakan, pihaknya telah mengidentifikasi pelaku penyebar berita bohong atau hoaks mengenai gempa-tsunami Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dia mengharapkan, dalam waktu dekat para pelaku penyebar hoaks soal gempa-tsunami Palu segera tertangkap. Bahkan pengejaran masih dilakukan hingga saat ini.
"Kita sudah kejar yang di Majene, kita udah tahu identitasnya, moga-moga segera ketangkap," kata Setyo di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).
Advertisement
Tak hanya itu, Setyo menyebut, berdasarkan data yang ada, pelaku yang teridentifikasi berjumlah empat orang.
Sebelumnya, berbagai pihak tak bertanggungjawab memanfaatkan bencana untuk menyebarkan hoaks, termasuk yang terkait dengan gempa dan tsunami di wilayah Donggala, Palu dan Mamuju, Sulawesi Tengah.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sejak Sabtu 29 September lalu, telah melakukan pemantauan atas konten negatif yang beredar di internet. Dari hasil pemantauan itu, ditemukan dan dikenali konten yang berisi informasi hoaks.
Fakta Sesungguhnya
Berikut fakta sesungguhnya dari informasi yang beredar tersebut:
1. Hoaks Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa Retak. Faktanya, Bendungan Bili-bili masih dalam keadaan aman dan terkendali setelah dicek oleh Polsek Mamuju Gowa.
2. Hoaks Korban MusibahFaktanya, foto yang digunakan tersebut adalah kejadian gempa tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, yang disebarluaskan kembali sebagai dokumentasi korban gempa tsunami Palu.
3. Hoaks Wali Kota Palu MeninggalFaktanya, Wali Kota Palu Hidayat tidak meninggal, dan kini turut melakukan tanggap darurat gempa di Palu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement