Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan akses jalan darat menuju lokasi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sudah dapat dilalui. Terbukanya jalan menuju lokasi bencana diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi dan distribusi logistik untuk korban.
"Akses ke Mamuju, Poso, Palu semuanya sudah bisa dilalui kendaraan, artinya apa? Jalan untuk bantuan logistik untuk mempercepat dalam proses evakuasi, Trans Sulawesi sudah bisa ditembus," jelas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
Dia menjelaskan, bantuan logistik untuk korban gempa dan tsunami Sulteng terus berdatangan. Bantuan logistik tersebut diberikan menggunakan pesawat udara, kapal laut, dan melalui jalur darat.
Advertisement
Sutopo mengatakan Pelabuhan Pantolan sudah mulai beroperasi dengan normal dan berfungsi untuk penumpang maupun gudang bantuan logistik. Menurut dia, masyarakat bisa yang ingin dievakuasi dari Palu bisa melalui Pelabuhan Pantolan.
Sementara itu, untuk jalur udara, Bandara Mutiara Al Jufri juga telah berfungsi untuk penerbangan komersial, jarak pendek, dan pesawat Hercules.
"Masyarakat yang ingin dievakuasi keluar dari wilayah Palu yang tidak bisa menggunakan pesawat karena keterbatasan daya angkut diangkut dengan menggunakan kapal Pelni atau kapal yang lain yang daya muatnya bervariasi, menyesuaikan," kata Sutopo soal gempa Palu dan Donggala.
1.424 Orang Meninggal
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah telah mencapai 1.424 orang. Sebanyak 1.047 jenazah yang telah diidentifikasi, dimakamkan massal.
"Sampai siang ini, 1.424 orang meninggal dunia. Perinciannya di Donggala 144 orang, di Palu 1.203 orang, Sigi 64 orang, Parigi Moutong 12 orang, dan Pasangkayu Sulawesi Barat 1 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
Sutopo mengatakan, sebanyak 2.549 korban luka berat akibat gempa dan tsunami sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit di Kota Palu dan di luar Palu. Sementara itu, korban hilang mencapai 113 orang.
Hingga kini, kata dia, proses evakuasi dan pencarian korban gempa dan tsunami di Sulteng masih terus dilakukan. Sutopo menambahkan jumlah pengungsi mencapai 70.821 jiwa yang tersebar di 141 titik.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement