Sukses

Warga Korea Selatan yang Jadi Korban Gempa Palu Belum Ditemukan

ini, Basarnas dan relawan lainnya memilki strategi untuk fokus pada beberapa daerah yang diperkirakan ada banyak korban.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggungulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa satu warga negara Korea Selatan belum ditemukan pascagempa yang mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah. WN Korea Selatan ini diduga masih tertimbun reruntuhan Hotel Roa Roa.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah mengirimkan Tim SAR ke lapangan untuk fokus pada proses evakuasi dan pencarian korban. BNPB menjelaskan bahwa tim yang dikirim sudah memiliki personel berkualifikasi internasional yang sesuai untuk melakukan evakuasi di reruntuhan Hotel Roa-Roa di Kota Palu.

"Kalau dilihat di Hotel Roa Roa, kita punya kualifikasi untuk bisa menerobos ke ruang-ruang yang sempit," jelas Kepala Biro Perencanaan Basarnas Abdul Haris di Graha BNPB Jakarta, Kamis (4/11/2018).

Namun begitu, pihaknya mengaku masih memiliki kendala dalam proses penanganan pascagempa, khususnya dalam hal evakuasi korban. "Kendala pertama, daerah terdampak cukup banyak. Kedua adalah kesulitan memasukkan alat berat ke lokasi karena akses menuju lokasi terputus," jelas Abdul Haris.

Selain itu, walaupun listrik sudah menyala di beberapa tempat, sebagian lokasi masih menggunakan genset untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan.

Untuk mengatasi hal ini, Basarnas dan relawan lainnya memilki strategi untuk fokus pada beberapa daerah yang diperkirakan ada banyak korban.

"Yaitu Roa Roa, Sigi, Balaroa, Petobo, Marboro, Pantai Talise, dan Grand Mercure. Tetapi bukan berarti lokasi yang lain ditinggalkan tim pencarian dan pertolongan. Kami juga mengerahkan dan mengendalikan operasi SAR ini dari potensi SAR, yaitu dalam hal ini adalah TNI, Polri, pemerintah daerah, dan juga potensi lain dari LSM dan masyarakat," Abdul Haris menuturkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Bantuan Terus Datang

Walaupun terdapat kendala, bantuan lain sudah dapat diberikan. Bantuan tersebut antara lain penyediaan air bersih, sumur artesis yang sudah dibangun di beberapa lokasi, 8 unit mobil tanki air, dan 25 hidran umum kapasitas 2.000 liter yang sudah dioperasikan.

Kemudian, empat kapal tanker juga telah berlayar menuju Donggala membawa bahan bakar minyak sebanyak 11,2 juta liter yang rencananya akan tiba pada Jumat (5/10/2018) ini.

 

Â