Liputan6.com, Palu - Hafis (3) dan Alwi (6), bocah warga Kota Palu , terlihat masih trauma berat dengan gempa magnitudo 7,4 pada Jumat, 28 September 2018.
Hafis (3) terpental jatuh ke aspal dari sepeda motor yang dikendarai ibunya saat gempa menguncang Palu sepekan lalu. Iamengalami luka di hidung, dan dahinya pun terluka.
"Ketika itu saya lagi di atas sepeda motor bersama kedua anak saya menuju rumah keluarga di BTN Lasoani. Tepatnya, di Jalan Veteran, kami bertiga terjatuh dari sepeda motor. Saking kencangnya goyangan gempa dan badan jalan terangkat. Hafis luka parah, karena terpental ke aspal, hingga mukanya terbentur dan berlumuran darah," kata Luna kepada Liputan6.com, Jumat (5/10/2018).
Advertisement
Luna, warga Jalan Anoa kota Palu, ini mengaku, Alwi bisa selamat karena ikut terikat dengan selempang yang saya ikat pada badannya.
"Pokoknya kami masih trauma berat, apalagi si Hafis yang jatuh dari motor. Dan kondisi ini yang buat kita mau keluar dari Palu ke kota Makassar menggunakan pesawat Lion Air," jelas Luna.
Meski demikian, Luna dan kedua anaknya harus rela bolak-balik bandara Palu akibat pembatalan pemberangkatan pesawat Lion Air sejak Kamis, 4 Oktober 2018.
"Saya tidak nginap di bandara, tapi bolak-balik sejak Kamis hingga Jumat pagi ini untuk ke Makassar," Luna memungkasi.
4 Kecamatan Masih Terisolasi
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut saat ini, empat kecamatan di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah masih terisolasi akibat gempa dan tsunami.
"Saat ini ada empat kecamatan yang masih terisolir di Kabupaten Sigi, yaitu Lindu, Kolwi, Kolawi Selatan, dan Pipiko," kata Sutopi di Kantor BNPB Jakarta Timur, Kamis (4/10/2018).
Sutopo menjelaskan jalur darat menuju empat lokasi bencana tersebut masih terputus dan memiliki jalur yang sulit akibat bencana tersebut. Saat ini, distribusi bantuan logistik dan penerjunan tim ke lokasi dilakukan menggunakan helikopter.
"Untuk mengatasi hal ini, distribusi logistik menggunakan helikopter, baik dari TNI, Basarnas, BNPB dikerahkan untuk distribusi logistik di daerah terisolir, termasuk dropping pasukan tim Basarnas untuk melakukan pencarian korban di empat kecamatan," jelas Sutopo.
Sementara itu, hingga Kamis (4/10/2019), BNPB menyatakan korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah telah mencapai 1.424 orang. Sebanyak 1.047 jenazah yang telah diidentifikasi telah dimakamkan massal.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement