Sukses

Kegiatan Belajar di Palu Sudah Mulai, tapi Belum Efektif

Proses belajar-mengajar di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai aktif setelah gempa dan tsunami yang mengguncang pada 28 September.

Liputan6.com, Palu - Proses belajar mengajar di Kota Palu, Sulawesi Tengah, mulai aktif setelah gempa dan tsunami pada 28 September lalu. Seperti terlihat di SMPN 6 Palu, sejumlah siswa mulai masuk ke dalam kelas masing-masing.

Pantauan di lapangan, 10 siswa kelas IX telah berada di dalam kelas sejak pukul 08.00 Wita. Mereka masih merapikan ruangan kelas. Para murid menyapu debu-debu yang berserakan di ubin kelas. Mereka juga memasang foto wakil presiden yang sempat terjatuh.

Seorang guru agama, Didin Daudin, mengatakan siswa SMPN 6 Palu sudah mulai belajar sejak Sabtu, 6 Oktober 2018. Namun, hingga saat ini memang masih belum efektif.

"Kami sedang mendata anak-anak," ucap Didin ditemui di lokasi, Senin (8/10/2018).

"Pendataan diperlukan karena sudah masuk mid-semester jadi harus diusahakan. Itu kewajiban saya sebagai pendidik," dia menambahkan.

Sejauh ini, dari 784 siswa yang menempuh pendidikan di SMPN 6 Palu, sekitar 60 persen siswanya siap mengikuti proses belajar-mengajar.

Namun, mereka belum akan menerima materi pelajaran. Guru didampingi psikolog akan bercerita dan menghibur para siswa. Waktu belajar pun hanya dua jam.

"Yang penting ada saja dulu," ujar Didin.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

2 dari 2 halaman

Boleh Tak Pakai Seragam

Sementara itu, salah satu siswa yang mengikuti proses belajar mengajar adalah Andini Febrianti, siswa kelas 7A. Dia mengaku mendapat pemberitahuan dari sekolah bahwa hari ini sudah mulai belajar.

"Dibilang tadi sekolah besok (hari ini)," ucap dia.

Hari ini, Andini datang tidak mengenakan seragam sekolah. Alasannya, pihak sekolah memperbolehkan siswa memakai pakaian apa pun, asalkan sopan.

"Seragam pada habis belum sempat mencuci," ucap dia.

SMPN 6 Palu termasuk sekolah yang yang terkena dampak gempa dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala beberapa waktu lalu. Namun, bangunannya tidak mengalami kerusakan yang cukup parah.

"Yang parah cuma dua saja. Ruangan perpustakaan dan lorong menuju kantin," tutur Andini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: