Sukses

Fase 1 Mulai Rampung, Pembangunan MRT Fase 2 Dimulai Akhir 2018

Untuk pengerjaan fase 2 MRT, panjang lintasan sekitar 7,8 kilometer akan melewati delapan stasiun di antaranya Sarinah, Monas, Harmoni, dan Sawah Besar

Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT) fase 2 direncanakan dimulai pada akhir 2018. Pembangunan ini nantinya akan menghubungkan stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, hingga Kampung Bandan, Jakarta Utara.

"Di akhir tahun kita akan lanjut. Saya baru hadir (rapat) kemarin, disepakati untuk segera dimulai, kesepakatan pendanaan dengan Jepang sudah final," kata Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta William Sabandar di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu (10/10/2018).

Untuk pengerjaan fase 2 ini, dia menyebut, panjang lintasan sekitar 7,8 kilometer akan melewati delapan stasiun yakni Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Kota, dan berujung di Kampung Bandan.

Kontruksi untuk fase 2 ini, William menyatakan, akan dibangun di bawah tanah. Pembangunan proyek ini direncanakan selesai pada 2024 dan dapat dioperasikan pada 2025.

Bahkan pihaknya telah memprediksikan jumlah penumpang yang akan dibawa setiap harinya.

"Jumlah penumpang yang akan dibawa itu mencapai 430.000 penumpang setiap harinya," ucap dia. MRT Fase 1 Beroperasi Maret 2019

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Fase 1 Sudah Rampung 96,54 Persen

Sementara untuk pengerjaan MRT Jakarta fase 1 dari Lebak Bulus, Jakarta Selatan sampai Bundaran HI, Jakarta Pusat, secara keseluruhan telah rampung mencapai 96,54 persen.

Untuk pekerjaan depo dan jalur layang, kata dia, saat ini telah mencapai 95,36 persen dan untuk jalur bawah tanah sudah 97,71 persen.

MRT fase 1 direncanakan beroperasi pada Maret 2019 dengan diawali trail run atau uji coba selama tiga bulan, mulai Desember 2018. Nantinya pengoperasian ini diperkirakan dapat menampung sebanyak 173 ribu penumpang.

Tidak hanya itu, William menyebut, nantinya MRT Jakarta akan berintegrasi dengan moda transportasi lainnya, seperti Transjakarta, kereta comumter line hingga Light Rail Transit (LRT).

Dia memperkirakan nantinya Stasiun Dukuh Atas menjadi lokasi tersibuk di Jakarta. Sebab, lokasi itu menjadi kawasan transit oriented development (TOD) atau pembangunan kawasan berorientasi transit.

"Integrasi semua, mikrolet, Transjakarta, MRT, LRT, ada kereta bandara yang dioperasikan Railink. Semua kegiatan berlangsung disitu," jelasnya.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.