Liputan6.com, Jakarta - Sanksi penonaktifan sementara akhirnya dijatuhkan pada seorang guru di SMAN 87, Jakarta, karena diduga telah mendoktrin murid-muridnya untuk menyalahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Menurut pihak sekolah, penonaktifan tersebut dilakukan agar psikis dan mental para siswa tidak terganggu.
Sementara itu, akibat pemberitaan yang viral di media sosial, kondisi guru Nelty Khairiyah hingga kini masih syok.
Advertisement
Berikut sejumlah fakta di balik kasus guru doktrin siswa SMAN 87 yang viral di media sosial.
1. Viral di Medsos
Berawal dari pengakuan salah satu orangtua murid SMAN 87, cerita tentang guru yang berusaha mendoktrin siswanya viral di media sosial. Disebutkan, siswa-siswa diminta berkumpul oleh seorang guru di masjid.
Mereka lalu ditunjukkan video gempa di Palu dan Donggala yang telah menelan banyak korban jiwa.
Dalam aduannya, warga yang mengaku orangtua murid SMAN 87 menjelaskan, Presiden Jokowi-lah yang harus disalahkan hingga banyak korban meninggal dalam bencana di Sulawesi Tengah.
Â
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Advertisement
2. Penonaktifan
Melihat ada salah satu gurunya terlibat, Kepala Sekolah SMAN 87 mengambil langkah tegas. Penonaktifan sementara dijatuhkan.
"Hari ini saya mengeluarkan SK guru tersebut diberhentikan, dinonaktifkan dulu mengajar, karena secara psikis enggak bagus buat anak, juga dia sebagai guru tidak siap. Jadi, saya nonaktifkan untuk sementara waktu," kata Patra Patiah kepada merdeka.com di SMAN 87 Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (11/10/2018).
Patra juga mengaku banyak pesan di Whatsapp-nya yang meminta sang guru dipecat. Namun, dia kembalikan itu kepada aparatur sipil negara (ASN).
3. Anies Angkat Bicara
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga akan memberi sanksi tegas kepada guru SMAN 87 yang memberi doktrin muridnya untuk benci pada Presiden Jokowi.
"Kalau ada pelanggaran, tidak sesuai ketentuan, kita akan sanksi sesuai ketentuan," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu 10 Oktober 2018.
Sebelum sanksi dijatuhkan, pihaknya meminta inspektorat DKI Jakarta melakukan investigasi.
Tak lupa Anies berpesan, agar seorang pendidik memberikan contoh yang baik pada siswa.
Advertisement
4. Guru SMAN 87 Syok
Nelty Khairiyah merupakan guru yang diduga telah mendoktrin para muridnya untuk menyalahkan Jokowi atas gempa Palu dan Donggala.
Pemberitaan yang kencang membuat kondisi guru SMAN 87 ini mengalami syok berat. Nelty mengaku apa yang dilakukannya bukan bermaksud menyalahkan Presiden Jokowi. Karena itu, dia menyampaikan permohonan maafnya lewat surat.
"Selama dan setelah pemutaran video, saya memberikan penjelasan/komentar tentang isi video. Ada kemungkinan saya salah ucap atau siswa salah mempersepsikan kalimat-kalimat penjelasan saya," ujar Nelty dalam surat pernyataannya.
"Sebagai manusia yang tidak luput dari khilaf dan salah, dengan hati yang tulus saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa dirugikan dengan kejadian ini, khususnya kepada Bapak Presiden Jokowi yang terbawa-bawa dalam masalah ini," ucap Nelty.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Â