Liputan6.com, Jakarta - Aktivis aksi bela Islam 212 telah memberikan dukungan terhadap calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Dukungan itu ia nyatakan setelah mereka membentuk kelompok relawan dengan nama eks 212 kawal KH Ma'ruf Amin.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) Yusuf Martak menilai, hal itu sah-sah saja dilakukan. Akan tetapi, eks 212 kawal KH Ma'ruf Amin tak mewakili GNPF-U dan 212.
Baca Juga
"Jadi 212 itu terdiri dari banyak sekali komponennya yang terlibat dalam 212 jadi karena merek ini atau 212 menjadi simbol perjuangan umat Islam ya termasuk di luar non Islam. Ya mereka sah-sah saja kalau seandainya mereka akan menggunakan itu, tetapi tidak menjadi representasi maupun perwakilan dari kami atau GNPF atau 212. Itu kami anggap sebagai individu dan kami anggap tidak terlalu besar," kata Yusuf dalam acara Konsolidasi Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (14/10).
Advertisement
Ia pun melihat belum adanya sesuatu yang besar dilakukan oleh eks 212 kawal KH Ma'ruf Amin. Kendati demikian, antara GNPF-U dengan alumni 212 tetap akan solid dan tak terpecah belah.
"Saya belum melihat ada sesuatu yang besar, tetapi biar bagaimanapun mereka juga punya hak dan bisa menyampaikan aspirasinya di deklarasi melalui dukungan dan sebagainya. Tetapi ya kalau secara organisasi baik GNPF pengawal fatwa ulama dan persaudaraan alumni 212 tetap solid dan tidak kemana-mana," ujarnya.
Ia pun menegaskan, tidak adanya politik dua kaki dalam persoalan tersebut. Karena memang pihaknya mempunyai konsisten tersendiri. "Oh enggak-enggak, kita enggak pernah (politik dua kaki). Kita konsisten dalam perjuangan antara maju atau tidak sama sekali," ucapnya.
Selain itu, dengan adanya persoalan tersebut ternyata tak adanya respon dari pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Karena memang Rizieq memberikan kesempatan terhadap orang-orang yang mau berjuang bersama maupun tidak.
"Habib (Rizieq) tidak ada respons tidak ada tanggapan, karena habib selalu memberikan kesempatan dan ikhlas setiap orang yang mau berjuang bersama dan maupun orang yang mau berjuang di luar kebersamaan tadi. Bahkan kalau dia mendoakan kalau mereka seandainya ingat atau apa bahkan bisa kembali lagi, itulah pedoman yang kita lakukan karena kita bukanlah lembaga partai kita ini ormas. Ormas kan enggak bisa terlalu diikat orang, itu hak masing-masing," tuturnya.
Sebelumnya, aktivis aksi bela Islam 212 mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 01, Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Mereka membentuk kelompok relawan dengan nama eks 212 kawal KH Ma'ruf Amin.
Perjuangan Kepulangan Rizieq Shihab
Adapun salah satu agenda yang mereka bawa adalah memperjuangkan kepulangan pimpinan FPI Rizieq Syihab dari Arab Saudi.
"Jadi agenda ini termasuk di dalamnya adalah kita akan memperjuangkan dalam hal ini Rizieq Syihab untuk kembali ke Indonesia dengan aman nyaman dan damai dan tentu koridor hukum," kata Koordinator Eks 212, Razman Arief Nasution di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (11/10).
Bekas pengacara Rizieq Syihab itu mengatakan tergerak karena penggiringan opini seakan para alumni 212 mendukung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. Hal itu melalui Persaudaraan Alumni (PA) 212.
"Sepertinya umat tergiring pada satu opini seolah-olah ada kalangan ulama habib atau kiai yang menamakan dirinya sebagai PA 212 bahkan ada ketumnya, yang sepertinya memutuskan dukungan kepada pasangan Pak Prabowo-Sandiaga Uno," kata Razman.
Reporter : Nur Habibie
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement