Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin mengatakan bahwa sistem demokrasi yang berlaku di Indonesia membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar apalagi berasal dari kalangan artis dan selebritis yang sudah dikenal masyarakat memiliki kesempatan terpilih lebih besar ketimbang para akademisi, profesor, doktor dan ulama yang kesempatannya yang lebih kecil.
Tetapi, Mahyudin mengingatkan, mereka yang terpilih karena mengeluarkan modal yang banyak itu berisiko melakukan korupsi untuk mengembalikan uang yang sudah dikeluarkan selama kampanye. Karena itu, menurut Mahyudin, sebaiknya masyarakat berpikir ulang untuk memilih para calon yang telah menghamburkan uang selama kampanye jika ujung-ujungnya hanya akan melakukan tindak korupsi.
"Karena itu MPR merasa perlu untuk terus melaksanakan sosialisasi Empat Pilar dan mengingatkan bahwa tindak pidana korupsi itu bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia," kata Mahyudin saat memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR dikalangan Pimpinan Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kecamatan Loa Kulu. Acara tersebut berlangsung di Gedung serbaguna Desa Loh Sumber, Kecamatan Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kaltim (16/10).
Advertisement
Selain itu, Sosialisasi Empat Pilar juga diharapkan mampu menghantarkan bangsa Indonesia melewati ketegangan akibat tahun politik dengan selamat. Karena ketegangan yang muncul jelang pilpres 2019 terasa sangat sengit dan bisa memicu terjadinya perpecahan setiap saat.
"Kami merasa penerapan nilai-nilai Pancasila itu sangat urgen, jangan sampai menunggu setelah kita terpecah baru akan melaksanakan sila-sila Pancasila," kata Mahyudin lagi.
Â
(*)