Liputan6.com, Tenggarong: Penyelam tradisional mulai dikerahkan untuk mencari korban runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Dengan peralatan sederhana, kompresor, selang, dan tali, enam penyelam tradisional mulai bekerja. Kehadiran penyelam asal Kecamatan Muaram Kaman, Kabupaten Kukar ini telah mendapat izin Bupati Kukar pascaditariknya penyelam tim SAR dari Surabaya dan Jakarta.
Para penyelam tradisional yang biasa mencari pasir dan mencari kapal yang tenggelam ini juga telah minta izin kepada Sultan Kutai Kartanegara. Mereka diberi waktu satu pekan untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban dari dasar sungai. Mereka tetap dalam pengawalan tim SAR Kaltim bersama aparat kepolisian.
Salah satu penyelam menyebut mereka sudah menyelam ke dasar sungai, namun belum menemukan kendaraan maupun mayat. Arus di dalam sungai diakui sangat deras dengan jarak pandang yang amat terbatas. Selain itu, juga terdapat palung dengan arus berputar pada bagian tengah sungai yang diperkirakan sebagai tempat berkumpulnya para korban.(ADO)
Para penyelam tradisional yang biasa mencari pasir dan mencari kapal yang tenggelam ini juga telah minta izin kepada Sultan Kutai Kartanegara. Mereka diberi waktu satu pekan untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban dari dasar sungai. Mereka tetap dalam pengawalan tim SAR Kaltim bersama aparat kepolisian.
Salah satu penyelam menyebut mereka sudah menyelam ke dasar sungai, namun belum menemukan kendaraan maupun mayat. Arus di dalam sungai diakui sangat deras dengan jarak pandang yang amat terbatas. Selain itu, juga terdapat palung dengan arus berputar pada bagian tengah sungai yang diperkirakan sebagai tempat berkumpulnya para korban.(ADO)