Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya hingga kini masih menunggu hasil Puslabfor terkait ditemukannya kembali tiga proyektil peluru di gedung DPR RI. Totalnya, polisi menemukan lima proyektil peluru di Gedung DPR.
"Untuk yang pertama rilis kemarin, kita sampaikan itu identik. Untuk tiga berikutnya kita masih menunggu dari Labfor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jumat (19/10/2018).
Saat diperiksa, ungkap Argo, para tersangka mengakui membeli 450 peluru. Sementara itu, sebagian peluru sudah digunakan.
Advertisement
"Dia (tersangka) kan menggunakan, membeli sembilan dus. Satu dusnya ada 50 butir. Dia sudah menembakkan 290-an lebihlah. Dari peluru itu masih akan kita dalami dari pelaku tersebut," ujarnya.
Terkait total pasti berapa banyak digunakan, kepolisian belum dapat memastikannya.
"Kita masih dalami, karena banyak tembakannya dia," Argo memungkasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ungkap Kasus dengan Profesional
Polda Metro Jaya menyanggah anggapan tidak profesional dalam mengungkapkan kasus peluru nyasar di Gedung DPR. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, tim telah melakukan proses pengungkapan sesuai SOP, salah satunya adalah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Kita melakukan olah TKP secara profesional ya," tegas Argo di Polda Metro Jaya, Kamis (18/10/2018).
Dalam kasus ini, tim Labfor juga dikerahkan. Argo menegaskan kembali, proses pengungkapan kasus peluru nyasar ini dilakukan dengan baik dan profesional.
"Perlu saya sampaikan, ini perlu adanya labfor yang kita lakukan ya, jadi labfor itu yang nanti akan melakukan uji balistik, mulai dari olah TKP, kita membawa atau bersama dengan labfor yang lebih ahli dalam balistik," ujarnya.
Advertisement