Liputan6.com, Makassar Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Ma'ruf Cahyono, meminta para mahasiswa untuk selalu menginternalisasi jati diri bangsa Indonesia. Hal ini ia sampaikan di hadapan civitas akademika Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar.Â
"Sebentar saja kita lalai, tidak melakukan internalisasi dan melaksanakan jati diri bangsa, niscaya karakter bangsa asing akan masuk menggantikannya. Padahal, nilai-nilai asing itu belum tentu sesuai dengan jati diri bangsa kita," ujar Ma'ruf, saat menjadi pembicara kunci pada sosialisasi Empat Pilar dan seminar dengan tema Membangun Pamahaman Agama Yang Konstruktif Terhadap NKRI, di Auditorium Prof. A. Amirudin Fakultas Kedokteran Unhas Makassar, Minggu (21/10/2018).
Contoh jati diri bangsa yang dimaksud adalah sikap gotong royong dan tolong menolong. Menurutnya, kalau bangsa Indonesia berhenti merealisasikan sikap gotong royong dan tolong menolong, kemungkinan besar akan muncul generasi yang individualis dan mengutamakan kepentingan diri sendiri. Apabila saat ini sopan santun dilupakan, maka suatu hari nanti bangsa Indonesia tidak akan memiliki tata krama dan sikap saling menghomati antar sesama.
Advertisement
Karena itu, menurut Ma'ruf, upaya menginternalisasi jati diri bangsa Indonesia itu harus terus dilakukan. Terlebih lagi, lanjutnya, banyak negara-negara di dunia yang kagum terhadap jati diri dan karakter bangsa Indonesia. Banyak negara yang ingin menerapkan nilai gotong royong, saling menghormati, tolong menolong, dan sopan santun yang di negara mereka sendiri.
"Tidak ada kata lain bagi generasi muda, kecuali terus mempertahankan dan melaksanakan jati diri bangsa itu dalam kehidupan sehari-hari, terus menerus, never ending,"Â ucap Ma'ruf.
Â
Â
(*)