Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar merayakan HUT Ke-54-nya Minggu (21/10/2018). Di Usianya yang sudah cukup panjang, Golkar menegaskan seluruh elemen partai hanya akan berkampanye damai serta positif pada Pemilu 2019.
"Golkar ke depan akan menjadi cermin untuk politik Indonesia yang berintegritas, amanah, politik yang jauh dari fitnah kemungkaran, politik Golkar justru akan dekat dengan amar ma'ruf,” ungkap Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 20/10/2018).
Airlangga menambahkan, Golkar tidak didirikan hanya untuk sebagai partai politik, namun juga rumah besar bagi bangsa dan masyarakat Indonesia. Sehingga persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga oleh seluruh elemen dan simpatisan partai.
Advertisement
”Partai Golkar terus memegang teguh slogan Suara Rakyat, Suara Golkar. Partai Golkar akan setia memperjuangkan kepentingan rakyat,” ucap Airlangga.
Sementara itu, Ketua DPP Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily menambahkan partai peserta pemilu selayaknya menawarkan visi, misi, dan program yang ditawarkan kepada masyarakat.
"Partai Golkar konsisten dengan visi, misi dan program kita tanpa menyebarkan kampanye negatif," ungkap Menteri Perindustrian itu.
Kampanye Positif
Di tempat terpisah, Ireng Maulana, pengamat politik dari Universitas Tanjungpura menyatakan langkah yang ditempuh Partai Golkar untuk mengedepankan kampanye positif dan damai pada pemilu 2019 harus diapresiasi.
“Upaya Partai Golkar tersebut sangat konstruktif, apalagi di tengah situasi panas saling serang antar kekuatan politik yang ada saat ini. Ke depan Partai Golkar juga dapat mengedepankan pesan yang kreatif terkait kampanye positif ini", tandas Ireng.
Terkait aksi kampanye negatif yang terjadi dalam kontestasi politik menuju 2019, Ireng mengungkapkan, publik tentu mengharapkan suasana kondusif di tahun politik 2019.
"Narasi yang akan direspon positif oleh pemilih adalah konten yang mengedepankan rasionalitas gagasan, inisiatif rekonsiliatif yang simpatik dan solusi terkait tantangan situasi ekonomi", tegas Ireng.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement